Bangkitkan Ekonomi UMKM Pasca Pandemi dengan Meningkatkan Kualitas Packaging

Pandemi Covid-19 meluluhlantahkan semua sektor persendian ekonomi dan yang paling terdampak adalah sektor UMKM. Namun disisi lain, pandemi menyadarkan masyarakat untuk bisa pindah ke digital, semua kebutuhan bisa dilakukan melalui media digital.


Akan tetapi, apabila tidak direspon dengan baik oleh pelaku UMKM, maka digitalisasi tidak akan berdampak pada perekonomian. Pelaku UMKM dituntut kreatif dan inovatif dalam menyajikan produk yang baik.

Tapi produk yang baik saja tidak akan  cukup untuk meningkatkan market, harus didukung dengan packaging atau kemasan yang menarik, karena akan mampu meningkatkan daya tarik, menigkatkan kepercayaan, membuat ciri khas dan mampu mempengaruhi keputusan membeli.

Di era new normal, Pemerintah berlomba-lomba meningkatkan perekonomian melalui sektor UMKM, karena dapat menumbuhkan perekonomian secara cepat. Seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang yang fokus pada peningkatkan perekonomian UMKM dengan memberikan berbagai pelatihan salah satunya adalah pelatihan kemasan yang baik bagi produk UMKM.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, melalui Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang, memfasilitasi sedikitnya 200 pelaku UMKM untuk bisa memiliki design kemasan yang lebih baik dari sebelumnya. 

"Peningkatkan ekonomi melalui sektor UMKM ini menjadi program perioritas di Kota Semarang. Namun saat ini banyak pelaku UMKM yang melakukan bisnisnya ala kadarnya, sekedar produksi tanpa memperhatikan kemasan," ujar Wali Kota Semarang, Selasa (26/10/2021).

Padahal lanjut Hendi, panggilan akrabnya, kemasan merupakan sesuatu yang sangat penting untuk meningkatkan daya beli dan ketertarikan masyarakat untuk membelinya.

"Ini program dedicated, jadi kita ingin membantu UMKM supaya mempunyai nilai tambah dengan pelatihan design packing produk mereka," tutur Hendi.

Di sisi lain, Hendi, berpesan setelah memiliki banyak konsumen, pelaku UMKM diharapkan tidak cepat berpuas diri, tapi juga tetap memperhatikan hasil produknya dengan pengawasan yang ketat.

Pentingnya Kemasan 

Deputi Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Victoria Simanungkalit, yang juga praktisi di sektor UMKM dan pemasaran, mengatakan, kemasan merupakan bagian penting dari strategi marketing. 

Tidak sekadar mewadahi dan melindungi, kemasan merupakan unsur yang memengaruhi minat konsumen pada sebuah produk yang berujung pada jumlah penjualan.

"Sangat disayangkan apabila produk unggul tidak mampu menembus pasar hanya karena kemasannya tidak menarik atau kurang memberi informasi yang dibutuhkan pembeli,"ujar Victoria.

Pentingnya kemasan untuk mendukung bisnis UMKM juga disampaikan oleh Ketua Fokus UMKM Roy Baskoro. Menurutnya, kemasan dapat membentuk citra sebuah produk sekaligus menjadi elemen yang membuatnya tampak berbeda dengan kompetitor. 

"Di era pasar bebas seperti saat ini, penting bagi sebuah produk memiliki ciri khas dan keunikan agar dapat melekat di ingatan konsumen. Untuk itu, para pelaku usaha dituntut untuk senantiasa kreatif dalam mengemas produknya," kata Roy.

Bahkan pentingnya kemasan dalam produk UMKM juga ditegaskan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

"Kepada pelaku UMKM untuk memperhatikan pentingnya kemasan atau packaging suatu produk.

Menurut Luhut, kemasan produk memang menjadi hal yang penting untuk menyampaikan produk yang di jual. Apalagi selama pandemi ini banyak usaha rumahan yang serupa bermunculan sehingga membutuhkan pembeda agar memiliki nilai beli.

"Selain memberikan perlindungan terhadap produk yang dijual, kemasan produk yang menarik juga mampu menigkatkan penjualan. Bahkan jika desain yang unik dan menggunakan bahan material yang bagus, konsumen enggan membuangnya," tambahnya.

Kunci utama untuk membuat sebuah desain kemasan produk yang baik adalah kemasan tersebut harus simpel atau sederhana, fungsional dan menciptakan respon emosional positif yang secara tidak langsung membujuk para konsumen untuk melakukan pembelian. 

Selain itu, kemasan juga harus dapat menarik perhatian secara visual, emosional dan rasional. Sebuah desain kemasan yang bagus harus memberikan sebuah nilai tambah terhadap produk yang dikemasnya.

Menurut penelitian, dari seluruh kegiatan penginderaan manusia, 80 %  adalah penginderaan melalui penglihatan atau kasat mata. Oleh karena itu, unsur-unsur grafis dari kemasan seperti warna, bentuk, merek, ilustrasi, huruf dan tata letak merupakan unsur visual yang mempunyai peran terbesar dalam proses penyampaian visual communication. 

"Agar berhasil, maka penampilan sebuah kemasan harus mempunyai daya tarik yang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu daya tarik visual (estetika) dan daya tarik praktis (fungsional)," terangnya lagi.