Banjir yang menerjang Kabupaten Grobogan Jawa Tengah sejak Kamis (14/3) kemarin, menyebabkan sebagian warga Grobogan yang terdampak kesulitan dalam menyiapkan kebutuhan buka puasa.
- Puncak Peringatan Waisak, Polresta Magelang Terjunkan 400 Personel
- Wali Kota Semarang Minta PDAM Tingkatkan Pelayanan
- Puluhan Pegawai Kantor Imigrasi Pemalang Ziarah di TMP Peringati Hari Kemenkumham
Baca Juga
Itu, karena lokasi dapur untuk memasak tak bisa digunakan akibat tergenang air cukup tinggi. Terpaksa mereka hanya dapat menyiapkan mie instan untuk buka puasa.
Seperti yang terjadi di Kampung Soponyono Purwodadi Grobogan Jawa Tengah. Di kampung tersebut tinggi genangan antara 50 sentimeter hingga satu meter.
Banjir yang datang sejak Kamis (14/2) dini hari menyebabkan puluhan rumah warga tergenang banjir.
Sehingga membuat warga kesulitan beraktifitas dan tak bisa membeli kebutuhan makan ataupun memasak untuk berbuka puasa bersama keluarga.
Salah satu warga, Martono (50) mengatakan hingga saat ini, warga Soponyono belum mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah.
"Kasihan warga yang berpuasa kesulitan untuk berbuka," terangnya, Jumat (15/3) sore.
Ketua RW Soponyono Jetis, Eko Agung Suryanto mengatakan pukul 16.00 WIB, masyarakat setempat belum mendapatkan bantuan apapun dari pihak pemerintah.
"Kami berharap pemerintah cepat tanggap dengan memberikan bantuan makanan cepat saji kepada masyarakat agar dalam situasi banjir masyarakat terbantu saat buka puasa nanti," ujarnya.
Mereka berharap pemerintah turun tangan untuk memberikan bantuan makanan instan atau siap saji agar kesulitan warga yang terdampak banjir dapat teratasi.
Sehingga tak lagi khawatir tidak dapat makan atau berbuka puasa di tengah banjir yang belum surut.
Banjir yang terjadi di wilayah Purwodadi Grobogan disebabkan meluapnya air sungai lusi lantaran tak mampu menampung curah hujan deras yang terjadi sejak kemarin.
Saat ini genangan banjir di beberapa lokasi genangan belum surut warga berharap pemerintah segera memberikan bantuan ke warga.
- Wali Kota Semarang Dampingi Warga Vaksinasi
- Pandemi Covid-19, 8 Persen Pelanggan PDAM Salatiga Menunggak Pembayaran
- Kondisi Kemiskinan Ekstrem, Pemkab Dan DPRD Banjarnegara Tidak Peka