Baru lima tahun berjalan pasca diresmikan, lebih dari 130 pedagang di Pasar Blauran II Salatiga mengeluhkan kondisi bangunan.
- Unik, BI Tegal Pakai Wayang Golek untuk Sosialisasi Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah
- Prudential Syariah Beri Perlindungan 8.300 Penduduk Semarang
- Dinnakerind Demak: Bisa Kerja Tidak Sulit Masyarakat Disediakan Job Fair dan Pelatihan
Baca Juga
Kepada wartawan di temui di lokasi Pasar Blauran II Salatiga, para pedagang mengaku banyak fasilitas yang rusak.
"Kalau hujan, atap yang semula dipasang fiber kini rusak karena tak mampu menghalau kondisi angin kencang dan air masuk ke dalam bangunan inti," kata Pariyem (64) pedagang Pasar Blauran II, Salatiga, Kamis (2/6).
Hal ini berimbas kepada dagangan yang dalam bangunan inti y mm rusak akibat tak dapat menghalau air yang masuk.
Tak hanya itu, air yang masuk dari atap berimbas genangan di dalam bangunan.
"Kadang banjir di sini, padahal bangunan lebih tinggi dari jalan utama. Karena air langsung masuk dari atap yang bocor," tandasnya.
Ketua Paguyuban Pasar Blauran II Salatiga, Mahmudi menambahkan kerusakan bangunan juga terjadi di takud yang bocor sepanjang kurang lebih 20 meter.
"Air hujan juga menyebabkan pipa saluran air bocor, akibatnya tidak dapat menampung air sehingga (air) meluap ke mana-mana," aku Mahmudi.
Sebenarnya, diakui Mahmudi, secara kualitas bangunan Pasar Blauran II Salatiga terhitung standar. Namun sebagai pribadi yang tak paham teknis bangunan/ arsitektur bangunan ia menilai kondisi rusak disebabkan keadaan alam.
"Faktanya seperti ini. Kondisi ini, sudah satu tahun bocor," sebutnya.
Ia sempat 'curhat' ke Dinas Peradangan Kota Salatiga pada tahun 2021 lalu dan di berikan angin akan diganti dengan seng fiber yang rusak hancur. Namun, belum juga terealisasi sementara kondisi alam saat ini semakin ekstrim.
"Kami juga sudah mengadu ke Ketua DPRD Salatiga Pak Dance dan menyampaikan juga ke Fraksi PDI-Perjuangan. Dikatakan, akan diupayakan perbaikan menggunakan anggaran APBD perubahan," imbuhnya.
Sebagai informasi, jumlah pedagang di Pasar Blauran II Salatiga saat ini sebanyak 129 orang ditambah dan 8 pedagang menempati bangunan kios.
Dan Pasar Blauran II Salatiga satu dari tiga pasar tradisional yang telah selesai direvitalisasi dengan anggaran APBD dan dana alokasi khusus (DAK) 2018.
Bersama Pasar Sayangan, Kecamatan Sidorejo, Pasar Krenceng dan Pasar Andong Kota Salatiga seluruhnya menelan anggaran pembangunan keseluruhan kurang lebih Rp 7,8 miliar. Dana berasal dari dana alokasi khusus (DAK) Rp 5,485 miliar dan dari APBD Salatiga Rp 2,355 miliar.
Dana Rp 7,8 miliar tersebut terperinci untuk membangun Pasar Sayangan blok A dan B, Rp 2,211 miliar, Pasar Andong Rp 1,178 miliar dan Pasar Krenceng Rp 2,988 miliar.
- Si Kelingking Manis Layani 90 Pelaku UMKM Rembang
- Idul Adha, SIG Salurkan 280 Hewan Kurban
- Dorong UMK Standar Nasional, BSN Pamerkan Produk SNI di Solo Square