Basuh Kaki Orangtua, Tradisi Kuna yang Dihidupkan Jelang Imlek

Banner ritual basuh kaki jelang tahun baru Imlek. istimewa
Banner ritual basuh kaki jelang tahun baru Imlek. istimewa

Basuh kaki orangtua adalah salah satu tradisi kuna warga Tionghoa di Semarang yang sudah banyak dilupakan. 

Tradisi ini biasanya dilaksanakan pada tahun baru Imlek (sincia) yang tahun 2575 ini jatuh pada Sabtu (10/2). 

Adalah Kopi Semawis (Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata), sebuah paguyuban warga Pecinan Semarang yang bekerjasama dengan perkumpulan Rasa Dharma (Noen Hian Tong), akan kembali menggali dan menghidupkan tradisi luhur ini. 

Tradisi basuh kaki orangtua, yang pada tempo dulu merupakan salah satu tradisi yang dijalankan pada tahun Baru Imlek, kini akan dihidupkan kembali. 

Dimana anak-anak baik yang masih kecil maupun sudah dewasa dan sudah berkeluarga, selama orangtuanya masih hidup,  mendatangi orangtuanya untuk melakukan ritual basuh kaki orangtua. 

"Membasuh kaki kedua orangtua adalah wujud bakti kepada orangtua, menghormati dan menjunjung tinggi martabat orangtua yang telah berjasa melahirkan, mengasuh dan membesarkan anak-anaknya," ujar Harjanto Halim, Minggu (4/2). 

Untuk perayaan tahun baru Imlek 2575 tahun ini, ritual basuh kaki orangtua akan digelar Kamis (8/2) pagi di gedung Perkumpulan Sosial Rasa Dharma, Jalan Gang Pinggir, kawasan Pecinan Semarang.