Batik Jadi Penghubung Publik Indonesia-Pakistan di Islamabad

Berbagai motif batik yang dipadupadankan dengan berbagai jenis busana dan produk lainnya tampak memanjakan mata warga Pakistan.


Batik Studio di pusat perbelanjaan mewah Centaurus Mall, Islamabad dipenuhi oleh pengunjung pada Senin (11/10), dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL. 

Itu adalah dimulainya pameran untuk memperingati Hati Batik Nasional yang digelar Kedutaan Besar RI (KBRI) Islamabad, dengan menggandeng Batik Studio Fashion Store dan Alleira Batik. Pameran akan digelar hingga Rabu (13/10) dari pukul 10.00 hingga 22.00 waktu setempat.

Dengan pelonggaran aturan pembatasan Covid-19 oleh pemerintah Pakistan, pameran ini dihadiri oleh sejumlah duta besar dari negara-negara ASEAN, kalangan diplomatik, hingga perwakilan Kadin Pakistan dan para pelaku usaha.

Meski begitu, kegiatan tetap dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan secara ketat.

Namun tidak dapat disangka, kedekatan hubungan Indonesia dan Pakistan bukan hanya dalam sejarah, tetapi juga budaya.

Jika Indonesia memiliki batik, Pakistan memiliki kain dengan corak, motif yang hampir sama, meski metode pembuatannya yang berbeda.

Melihat hal tersebut, Duta Besar RI untuk Pakistan Adam M. Tugio mengatakan, KBRI berencana untuk mengembangkan promosi batik melalui lomba desain batik. Nantinya KBRI akan bekerjasama dengan berbagai perguruan tinggi seni dan masyarakat pecinta seni di Pakistan dan Indonesia.

"Pemenang mendapat kesempatan berkunjung ke Indonesia untuk belajar langsung cara metode pembuatan batik di sentra-sentra industri batik di Indonesia serta mendapat kesempatan untuk mencetak hasil karya mereka,” tambahnya.

Dubes Adam berharap, batik dapat meningkatkan hubungan antarmasyarakat atau people-to-people contact antara Pakistan dan Indonesia.

"Saya berharap upaya yang konsisten dan terfokus dari KBRI yang bekerja sama dengan mitra Pakistan akan membawa hasil yang diinginkan dan berkontribusi dalam peningkatan hubungan bilateral antara kedua negara pada tingkat yang lebih tinggi," lanjutnya.

Sementara itu, CEO Batik Studio, Mohsin Qamar menyatakan apresiasi atas upaya KBRI yang berusaha mempromosikan batik Indonesia.