Kegiatan Upgrading Kepemimpinan Pembelajaran Bagi Guru Penggerak digelar Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Tengah.
- Tanamkan Nilai Creative Minority, Mahasiswa UKSW Miliki Nilai Karakter Berdaya Saing
- Pemkot Semarang Tidak Paksa Orang Tua Beli Seragam di Sekolah
- Juliyatmono : Karanganyar Butuh Ahli Madya Peternakan
Baca Juga
Direktur Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan Nunuk Suryani mengapresiasi kegiatan Upgradeing Kepemimpinan Pembelajaran digelar BBGP Provinsi Jawa Tengah.
Dirinya menyebut, guru penggerak ini sebelumnya sudah memiliki bekal cukup menjadi pemimpin pembelajaran atau pemimpin pendidikan. Mereka mengikuti kembali kegiatan ini untuk lebih meningkatkan kemampuan guru penggerak dalam pengembangan sekolah melalui praktik baik.
"Hari ini perwakilan dari guru penggerak ini untuk 'mengupgrade' atau meningkatkan kompetensi yang dimiliki. Mereka (guru penggerak) bisa berkolaborasi untuk praktek baik dengan sesama guru penggerak lainnya," jelas Nunuk.
Rangkaian awal kegiatan ini adalah Simposium Pengembangan Sekolah dilaksanakan di Hotel Lorin mulai. Acara dimulai tanggal 20-22 Oktober 2023.
Diikuti sebanyak 6000 peserta terdiri dari Guru Penggerak Angkatan 5, 6, dan 7 di wilayah Jawa Tengah. Sedangkan, puncak acara berlangsung di Edutorium UMS, Minggu (22/10).
Dia menambahkan, target nasional untuk guru penggerak sebanyak 200 ribu hingga tahun 2024. Namun di tahun ini sudah mencapai 200 ribu.
Kepala BBGP Provinsi Jawa Tengah Darmadi menambahkan, dari Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan mendorong peningkatan kualitas guru penggerak untuk bisa meningkatkan kualitas pembelajaran.
Sedangkan jumlah guru penggerak di Jawa Tengah telah lulus mendekati angka 10 ribu. Sementara masih proses ada 9 ribu.
"Dengan target meningkatnya kualitas pembelajaran baik mulai dari proses hingga hasilnya," pungkasnya.
- Pemkab Tegal Siap Jadi Pilot Project Sekolah Rakyat
- UKSW Terima Hibah dari Aruba
- Seminggu Berjalan, PTM 100 Persen di Jateng Dinilai Berjalan Baik