Bekali Life Skill, Puluhan Penyandang Disabilitas Kota Pekalongan Dilatih Merajut

Puluhan penyandang disabilitas di SLB PRI Kota Pekalongan mendapat pelatihan membuat kreasi kerajinan tangan dari benang rajut
Puluhan penyandang disabilitas di SLB PRI Kota Pekalongan mendapat pelatihan membuat kreasi kerajinan tangan dari benang rajut

Puluhan penyandang disabilitas di SLB PRI Kota Pekalongan mendapat pelatihan membuat kreasi kerajinan tangan dari benang rajut. Kegiatan itu merupakan kolaborasi dengan komunitas Gerakan Peduli Anak Disabilitas (GPAD) setempat.


"Di kesempatan ini, anak-anak kami latih untuk membuat gelang dan konektor hijab, pelatihan merajut ini merupakan pengalaman pertama mereka,” kata Waka Kesiswaan SLB PRI Kota Pekalongan, Siti Nadhiroh, Jumat (20/10).

Peserta merupakan siswa jenjang pendidikan SMP dan SMA penyandang disabilitas tunagrahita ringan dan tuna wicara. Total sebanyak 25 peserta.

Pelatihan tersebut dikemas dalam mata pelajaran keterampilan. Dibagi menjadi 3 sesi pertemuan yakni Jumat (13/10) dan Kamis hingga Jumat (19-20/10). 

Lihaknya juga membekali keterampilan lain diantaranya melukis, membatik, tata boga dan daur ulang barang bekas jadi barang kerajinan.

“Selain memberikan ilmu melalui mata pelajaran, kami juga ingin setelah lulus nanti mereka punya keterampilan, harapannya siswa kami bisa memanfaatkannya dan mampu membuat suatu karya atau produk,” sambungnya.

Founder komunitas GPAD Kota Pekalongan, Agus Prasetyo menyebut organisasinya berdiri 23 April 2016. Pihaknya intensif melakukan berbagai kegiatan di bidang pendidikan, sosial konseling, agama, fundraising hingga program kegiatan public relation.

 “Untuk pelatihan merajut yang kami berikan ini tujuannya untuk menggali potensi siswa SLB disini sesuai dengan minat mereka masing-masing,” ucapnya.

Ia menyebut  non disabilitas saja banyak mengalami hambatan akses bekerja, apalagi disabilitas.

 "Haapannya setelah selesai pendidikan formal mereka tidak bingung mau ngapain, mereka bisa menggunakan ketrampilan ini untuk bertahan hidup dengan penghasilan mereka sendiri,” tuturnya.