Bencana usai pos tanggap bencana resmi dipindahkan ke pos induk BPBD Kabupaten Grobogan Jawa Tengah, hal itu karena para pengungsi mulai kembali ke rumah masing-masing.
- Hirup Gas Beracun, Dua Warga Grobogan Pingsan Dalam Sumur
- Sebabkan Warga Was-was, Tren Elevasi DAS Lusi di Grobogan Kembali Turun
- BPBD Grobogan Evakuasi Jenazah Tanpa Identitas di Bendung Klambu
Baca Juga
Dapur umum yang tadinya dipergunakan untuk membantu warga terdampak banjir pun di bongkar untuk dibawa kembali ke tempat semula.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulanggan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan Wahyu Tri Darmawanto mengatakan penarikan posko tanggap bencana dilakukan karena sudah tidak ada pengungsi.
"Warga juga sudah dapat beraktivitas seperti biasa, meski akses jalan putus namun dapat dilalui menggunakan perahu," terangnya, Sabtu (15/3) sore.
Terakhir beroperasi dapur umum digunakan untuk memasak menu buka puasa, bagi para relawan serta warga yang masih berada di lokasi.
"Posko tanggap bencana telah beraktivitas selama tujuh hari sejak tanggul jebol," imbuhnya.
Meski posko tanggap bencana dialihkan ke posko induk, BPBD Kabupaten Grobogan memastikan akan terus berkoordinasi bila mana masih diperlukan.
"Tanggul yang jebol kini telah tertutup, namun masih ada potensi bencana banjir susulan, saat ini kondisi tanggul masih rentan," ungkapnya.
Dari 11 desa terdampak, kurang lebih 6000 KK memilih mengungsi di tiktik pengungsian yang disediakan.
Di sisi lain, Balai Besar Wilayah Sungai (PSDA) Pemali Juana berupaya melakukan penambalan tanggul yang sebelumnya jebol.
Sebanyak empat alat berat dikerahkan di lokasi jebolan tanggul agar banjir yang merendam ribuan rumah warga teratasi dan tidak meluas.
- Wali Kota Tegal : Wilayah Eks Karesidenan Pekalongan Harus Jadi Super Prioritas
- Lindungi Situs Kuno, Banjarnegara dan Kemenkumham Bahas Raperda Cagar Budaya
- Divonis 15 Tahun Atas Kasus Pencabulan Anak, Kuasa Hukum R Berencana Banding