Berebut Isi Gunungan Keraton Solo, Dipercaya Bisa Menyuburkan Tanah

Puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad tahun ini jatuh pada Selasa (20/11), Keraton Kasunanan Surakarta gelar acara Grebeg Muludan. Sebagai bentuk syukur pihak istana mengeluarkan  empat gunungan. Dua gunungan khusus untuk diperebutkan oleh masyarakat dan dua lagi akan dibawa kembali ke dalam Keraton Solo.


Grebeg Mulud kali ini ada empat gunungan yang dikirab, dua gunungan sayur mayur dan dua gunungan intip. Di dalam gunungan terdapat banyak makanan tradisional khas. Gunungan tersebut ada gunungan jaler (laki-laki) berisi bahan makanan mentah seperti sayur mayur, palawija dan ketela. Sementara gunungan estri (perempuan) terdiri dari makan matang. Usai didoakan, warga langsung beramai-ramai berebut sepasang gunungan jaler dan estri.

Ribuan warga lainnya juga saling berebut empat pasang gunungan. Panasnya terik matahari, tidak dihiraukan warga yang memadati halaman Masjid Agung Solo.

Warga berusia tua maupun muda saling berebut dua buah gunungan yang berisi hasil pertanian, seperti kacang panjang, cabai, kentang, terong dan apem, usai didoakan di Masjid Agung. Mereka percaya gunungan yang mereka dapat akan membawa berkah tersendiri.

Imam (45) warga Sragen Jawa Tengah, tampak bahagia sekali berhasil mendapatkan bambu dan nasi yang berasal dari gunungan Keraton Kasunanan. Menurutnya, walau hanya mendapatkan nasi dan bambu, namun ada kepuasan tersendiri baginya bisa mendapatkannya. Dia mengaku perlu ekstra kerja keras berjuang saling berebut dengan ribuan massa yang menyerbu gunungan keraton.

"Lumayan, nanti tusuk bambu ini ditancapkan sawah. Biar sawah bebas hama, hasil panennya bagus," harap Imam.

Sebelum acara kirab gunungan dimulai, di halaman depan Kori Kamendungan Keraton Kasunanan Surakarta digelar pertunjukan tari. Enam penari wanita dengan diiringi gamelan Jawa terlihat gemulai menari mengikuti alunan gending.