Sekolahnya tidak luas tapi SDN Karanggeneng 02, Desa Karanggeneng, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, bisa meraih Adiwiyata tingkat nasional. Sebuah gelar menunjukkan sekolah itu berwawasan lingkungan.
- Sah, Sumartono Hadinoto Jadi Ketum PMS Solo Periode 2024-2029
- PORINTI Bagikan Paket Sembako Untuk Komunitas Terdampak Pandemi
- Gara-gara Pemkab Batang, Wali Murid MAN Batang Harus Iuran untuk Bangun Gedung
Baca Juga
Saat memasuki lingkungan sekolah, kesan asri tampak jelas. Berbagai jenis tanaman tampak di setiap sudut sekolah. Tidak hanya di bagian depan, tapi juga di pojok sekolah bagian belakang.
"Di sini tidak hanya ada tanaman hias, tanaman obat hingga sayuran," kata Pembina Siswa SDN Karanggeneng 02, Mardiyati, Senin (22/5).
Tidak hanya menanam, para siswa juga diajari mengolah tanaman jadi produk unggulan. Produk-produk unggulan itupun yang menghantarkan SDN Karanggeneng 02 meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional.
Beberapa produk unggulan dari tanaman ada di sekolah antara lain kunyit asam, sirup combrang, manisan pepaya, hingga serbuk jahe.
Tidak melulu soal tanaman, sekolah Adiwiyata Nasional itu juga menyediakan dua tempat penampungan dan pengolahan sampah organik anorganik.
"Siswa juga sudah terbiasa untuk membuang dan memilah sampai organik anorganik, yang mana akan diolah menjadi pupuk untuk kebun sekolah. Mereka tidak jijik, justru antusias," ucapnya.
Pihak sekolah juga membuat program aksi bersih bersama masyarakat, program "Orang Tua Mengajar".
"Siswa juga diajarkan untuk peduli terhadap lingkungan sekolah yaitu dengan piket bersih sekolah setiap harinya, mulai dari menyapu, mengepel, hingga ikut merawat tanaman," jelasnya.
SDN Karanggeneng 02 sudah menjad sekolah adiwiyata sejak 2017 ydi tingkat Kabupaten. Lalu pada 2018 meraih adiwiyata tingkat provinsi dan pada akhir 2022 berhasil meraih sekolah adiwiyata tingkat nasional.
"Target kami berikutnya pihak sekolah bersiap untuk program berikutnya yaitu adiwiyata mandiri. Artinya kami sudah bisa kegiatan pembinaan ke sekolah Adiwiyata tingkat kabupaten," jelasnya.
Perolehan sekolah Adiwiyata itu juga berkat dukungan program CSR bidang pendidikan PT Bhimasena Power Indonesia (PT BPI).
Melalui CSR bidang pendidikan, terdapat 20 sekolah binaan PT BPI sudah berhasil meraih sekolah adiwiyata yaitu 11 sekolah tingkat Kabupaten, tiga sekolah tingkat provinsi, dan enam sekolah tingkat nasional.
- Dinkes Kota Pekalongan Akui Vaksinasi Lansia Melambat
- Polres Blora Peduli Yatim Piatu
- Sakit, Seorang Jemaah Calon Haji Batang Terancam Tak Bisa Berangkat Tahun Ini