Berseberangan, Nasdem Tolak Wacana Perpanjangan Masa Jabatan Presiden

Partai Nasional Demokrat (Nasdem) menolak wacana perpanjangan masa jabatan Presiden. Meski berkoalisi, partai pimpinan Surya Paloh itu berseberangan dengan PAN, PKB, dan Golkar.


Hal itu disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem Bidang Pemenangan Pemilu Jawa III (Jawa Tengah dan DIY), Sugeng Suparwoto. Baginya, hal itu justru melanggar konstitusi.

"Menurut hemat kami hal itu sangat naif sekali. Naif sekali.  Kami tetap konsisten sesuai dengan konstitusi," katanya saat ditemui di kecamatan Wiradesa, Minggu (27/2) sore.

Ia mencontohkan pimpinannya, Surya Paloh. Meskipun dekat dengan presiden Joko Widodo, namun tidak menyetujui usulan ketua umum tiga partai tersebut.

Sugeng menyinggung, para pengusul itu adalah ketua partai yang berobsesi menjadi presiden, tapi survey masih rendah. Jika ada masa perpanjangan jabatan presiden, maka para ketum partai akan kembali ke zona nyaman.

Pihaknya juga menyebut bahwa saat ini tahapan Pemilu sudah ditetapkan, yaitu pada 14 Februari 2024. Perpanjangan masa jabatan presiden justru merampas demokrasi dan konstitusi.

"Kita adalah bangsa yang tangguh, meskipun ada goncangan apapun, Toh Pilkada yang lalu berjalan dengan baik," kata  Ketua Komisi VII DPR RI itu.