Besok, Kapolda Jateng Gelar Rapat Darurat Bahas Banjir Demak

Kapolda Jateng, Pangdam IV Diponegoro, bersama Bupati Demak, Dandim 0716/Demak, Kapolres Demak beserta jajaran berfoto bersama usai penyerahN bantuan ke warga terdampak banjir jilid 2, Minggu (17/3). Nungki/Dok.RMOLJateng
Kapolda Jateng, Pangdam IV Diponegoro, bersama Bupati Demak, Dandim 0716/Demak, Kapolres Demak beserta jajaran berfoto bersama usai penyerahN bantuan ke warga terdampak banjir jilid 2, Minggu (17/3). Nungki/Dok.RMOLJateng

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Lutfi memastikan akan menggelar rapat darurat terkait jebolnya tanggul Norowito Sungai Wulan, yang membuat Kabupaten Demak kembali diterjang banjir.

"Kita besok Senin (18/3) akan menggelar rapat darurat terkait mencari solusi  banjir ini dan hasil rapat besok secepatnya akan kita koordinasikan dengan pemerintah pusat," ucap Irjen Ahmad Lutfi saat rapat bersama usai memberikan bantuan ke pengungsi terdampak banjir di Ponpes Jati Sumo Negoro, di desa Merak, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak, Minggu (17/3).

Sedangkan terkait penanganan sementara, Kapolda meminta Bupati untuk melakukan penanganan maksimal untuk warga terdampak. Baik yang di pengungsian maupun yang masih bertahan di rumah.

Ia menjanjikan, bersama jajaran terkait akan mensuplai logistik kepada pengungsi dan memastikan tidak ada persoalan terkait logistik. 

Kapolda pun menganalisa bahwa banjir Demak jilid 2 lebih parah, hanya saja beberapa masyarakat terlihat siap menghadapi situasi ini.

"Ini bisa dikatakan analisa global, pemahaman masyarakat akan menghadapi bencana sudah cukup baik," pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Demak, Eisti'anah memberikan paparan bahwa saat terdapat 4 tanggul jebol serta permasalahan pintu air di Bendung Wilalung.

"Kami minta dilakukan koordinasi dan fasilitasi komunikasi dengan BBWS agar pintu air di Bendung Wilalung yang mengarah ke Kabupaten Juana tersebut dibuka. Karena melihat debit air di aliran Sungai Wulan tidak mampu lagi menampung air hingga berdampak pada jebolnya tanggul Norowito Sungai Wulan," ucap Bupati.

Ia pun meminta agar permasalahan di pintu air Bendung Wilalung tersebut dapat dibahas di tingkat pusat.

"Mohon untuk dibahas di tingkat pusat, karena ini sangat krusial sekali dan salah satu penyebab banjir di kabupaten Demak dan sekitarnya," ucap Eisti'anah.