Besok, Pembangunan Bandara Jenderal Soedirman Dimulai

Pembangunan fisik bandara Jenderal Besar Soedirman akan dimulai, Jum’at siang (4/1).


Ditargetkan, bandara yang berada di Desa Wirasaba, Kecamatan Bukateja, Purbalingga akan mulai beroperasi akhir tahun 2020.

Dimulainya pembangunan bandara itu ditandai dengan pemotongan tiga buah tumpeng, masing-masing akan dipotong oleh Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, SE, B.Econ, MM, Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin, dan Panglima Komando Operasi TNI AU (Pangkoopsau I) Marsekal Muda TNI Fadjar Prasetyo.

Corporate Secretary PT Angkasa Pura II, Agus Heriadi mengatakan, pihaknya telah menyusun time schedule pembangunan bandara JB Soedirman, yang disusun oleh bagian Airport Engineering Development.

"Jangka waktu kegiatan konstruksi diperkirakan berlangsung 2 tahun. Pembangunan Tahap I telah kami anggarkan di tahun 2019. Kebutuhan anggaran hingga selesai kurang lebih Rp 350 miliar, itupun juga masih ada kemungkinan naik menjadi Rp 400  sampai Rp 500 miliar," katanya, Kamis (3/1).

Sesuai dengan instruksi Dirut PT Angkasa Pura II, Minggu pertama Januari 2019 PT Angkasa Pura II akan memulai persiapan pembangunan, yakni pembangunan direksi kit yang akan dikerjakan  sekitar minggu terakhir Januari.

Secara terpisah, Kepala Bidang Jaringan Transportasi dan Perkeretaapian Dinhub Jateng, Henggar Budi Anggoro ST MT menjelaskan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam pembanguan Bandara JB Soedirman adalah penyediaan kebutuhan lahan. Tahun 2019 ini pihaknya telah mengganggarkan Rp 40 miliar untuk membantu kebutuhan lahan.

Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM mengatakan sejauh ini Pemkab Purbalingga dan Pemprov Jateng telah mempersiapkan aksesibilitas bandara, mulai dari pembebasan lahan, pembuatan jalan akses masuk, pelebaran/peningkatan jalan-jalan menuju bandara, pembangunan jembatan dan sebagainya telah menghabiskan anggaran total mencapai Rp127 miliar. Ia berharap pada Maret 2019 ini, pembangunan bandara sudah mulai direalisasikan.

Ketika PT AP II optimis, kamipun optimis kalau tingkat okupansi pesawat saat beroperasi nanti cukup tinggi. Alasannya bandara ini pembuka akses Jateng bagian barat. Tahun depan, kami akan kordinasi dengan bupati tetangga, untuk sama-sama mempersiapkan 3A (Accessibility, Attraction and Amenities). Mudah-mudah target 98 ribu penumpang per tahun bisa terlampaui, sehingga pengembangan Tahap 2 akan cepat terlaksana," katanya.