Bima Arya Titahkan Mbak Ita Bangun Irigasi Terpisah

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mendampingi Wamendagri Bima Arya saat tinjauan irigasi pertanian di Mangkang Wetan. Dicky Aditya/RMOLJateng
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mendampingi Wamendagri Bima Arya saat tinjauan irigasi pertanian di Mangkang Wetan. Dicky Aditya/RMOLJateng

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto melakukan tinjauan irigasi yang berada di Mangkang Wetan, Kecamatan Tugu, Kota Semarang. Wamendagri didampingi Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu melihat kondisi saluran irigasi.


Wamendagri menyatakan dan menilai sekaligus memberikan masukan, pemerintah daerah bisa memisahkan antara aliran air dan irigasi. Dengan demikian, jika dilakukan normalisasi aliran sungai tidak berdampak pada irigasi pertanian. 

Karena itu, Bima Arya pun memberikan masukan supaya daerah mengecek lagi irigasi pertanian yang modelnya seperti itu. 

"Ini salah satu contoh kalau di masa lalu itu paradigmanya berbeda. Jadi, ada kebutuhan untuk mengatasi banjir, tapi kemudian berdampak pada saluran irigasi. Yang airnya kemudian berkurang, maka saya minta di cek dan dipastikan usulan ini masuk di tahun depan," saran mantan Wali Kota Bogor dua periode itu.

Sambil menyoroti pembangunan irigasi pertanian yang kini tengah dipersiapkan Kementrian Pekerjaan Umum (PU) dan Kementerian Pertanian (Kementan), Bima menyarankan, irigasi menjadi perhatian serius pemerintah yang diperhatikan dalam rangka mendukung program swasembada pangan. 

"Ada sekitar 2 juta hektare yang sudah diverifikasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Pertanian untuk dibangun tahun depan," kata politisi PAN ini.

Menanggapi masukan Wamendagri tersebut, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita menegaskan, pihaknya sebagai tindak lanjut, akan mereview dan mengecek lagi irigasi yang ada di berbagai wilayah pertanian produktif di Kota Semarang. 

"Nanti kita akan review arahan dari Pak Wamen untuk di cek lagi. Sehingga, agar semuanya irigasinya bisa sampai ke sawah," ucap Mbak Ita. 

Saluran irigasi yang di cek Wamendagri itu, lokasinya berada di aliran Sungai Bringin. Sebelumnya, pemerintah kota (Pemkot) Semarang di tahun 2024 lalu melakukan normalisasi aliran Sungai Bringin, tetapi dampak yang terjadi menimbulkan terganggunya irigasi pertanian di sekitar Mangkang Wetan. Dampaknya, produktivitas pertanian di wilayah terdampak terganggu dan menghambat aktivitas petani.