Kalangan pedagang pasar di Kudus mengharapkan program Warung Juang yang digagas Partai Gerindra Jawa Tengah berkelanjutan. Selain itu, mereka sebagai penerima manfaat meminta alokasi permodalan tanpa bunga dan riba itu ditambah.
- Pemilih Habiskan Terlalu Lama di Bilik Suara
- Bawaslu Salatiga Terima Aduan Pemasangan Bendera Parpol di Kawasan Gereja
- Partai Poros Tengah Karanganyar Diminati Untuk Pilkada Karanganyar 2024, Mantan Ketua GP Anshor Kembalikan Berkas Ke PKB
Baca Juga
Keinginan tersebut muncul saat Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jawa Tengah, Sudaryono blusukan di Pasar Brayung, Kecamatan Mejobo Kudus, Selasa (28/5) pagi.
Sudaryono selaku penggagas program Warung Juang ini, juga menyerap aspirasi pedagang pasar setempat sebagai penerima manfaat. Dihadapan Sudaryono, pedagang antusias kehadiran program pinjaman UMKM tanpa bunga dengan nominal dari Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta.
"Saya merasa bersyukur dan gembira sekali terhadap perkembangan program ini. Banyak pedagang yang meminta (Warung Juang) diteruskan dan ditambahi," ujar Sudaryono yang mencalonkan diri sebagai Bakal Calon Gubernur (Bacagub) ini.
Dalam kunjungan di Pasar Brayung, Sudaryono yang juga Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), tampak akrab berdialog dengan para pedagang pasar setempat.
Ia juga menyempatkan diri memborong dagangan para pedagang, hingga sarapan bersama di salah satu warung makan di pasar tersebut. Mas Dar sapaan akrabnya sengaja berkunjung di Pasar Brayung, sebab di pasar ini menjadi sasaran penyaluran manfaat Warung Juang dalam beberapa tahun terakhir.
Usai sarapan pagi di Pasar Brayung yang ditemani jajaran anggota DPRD Fraksi Gerindra DPRD Kudus, Mas Dar mengaku blusukan di pasar merupakan hobinya sejak kecil.
Ketika diajak orang tuanya ke pasar, Mas Dar biasanya diajak untuk makan di salah satu warung. Baik itu menyantap bakso, mie ayam, pecel ataupun sop. Ia mengklaim makanan yang dijual di dalam pasar dijamin enak.
"Warung makan di tengah pasar itu pasti enak. Kenapa?, karena mereka bertahun-tahun jualan di tengah pasar dan tentu soal rasa dijamin enak," kata Mas Dar yang juga mantan Asisten Pribadi Prabowo Subianto ini.
Dengan semua keunikan dan kelebihan yang ada di pasar tradisional, Mas Dar menilai keputusan menggusur pasar tradisional bukanlah hal yang tepat. Justru ketika ingin menciptakan kawasan pasar yang bersih, bukan dengan menggusur pasar namun dengan melakukan perbaikan.
"Keberadaan pasar tradisional itu kearifan lokal bangsa kita. Pasar di tengah kota harus diperbaiki, bukan malah digusur. Ada ribuan orang yang hidup dari perputaran uang di pasar,” paparnya.
Kedatangan Mas Daryono itu tentu saja disambut antusias para pedagang di Pasar Brayung. Seolah tanpa jarak, Mas Dar menyapa dan berdialog dengan para pedagang.
Tak hanya sendirian, kehadiran Mas Dar juga ditemani sejumlah anggota Fraksi Gerindra DPRD Kudus. Tak ketinggalan juga didampingi pengurus Pedagang Pejuang Indonesia Raya (Papera), yang merupakan organ atau sayap Partai Gerindra.
Yang mengejutkan, kunjungan Mas Dar yang digadang-gadang sebagai Bacagub Jateng dari Partai Gerindra ini, juga turut ditemani Ketua DPC PDI Perjuangan Kudus, Masan. Bakal Calon Bupati (Bacabup) Kudus 2024 ini, juga mendampingi Sudaryono ikut menyapa para pedagang di pasar setempat.
Hadir pula Sandung Hidayat yang juga Bendahara DPC Partai Gerindra Kudus, yang juga bersiap maju dalam Pilkada Kudus 27 November mendatang.
Sandung yang juga politisi Partai Gerindra itu, santer dikabarkan menjalin kedekatan dengan Masan. Jalinan kedua politisi PDI Perjuangan dan Gerindra ini, berkeinginan maju sebagai pasangan calon dalam kontestasi perebutan kursi Bupati dan Wakil Bupati Kudus.
Usai berdialog dengan pedagang, Sudaryono mengaku bahwa agendanya kali ini untuk menyapa langsung para pedagang di pasar tradisional. Karena visi misi Partai Gerindra salah satunya memperjuangkan kesejahteraan bagi para pedagang pasar.
Dari hasil menyerap aspirasi kali ini, Mas Dar mendapat banyak keluhan serta masukan dari para pedagang, terutama terkait permodalan. Ia mengkalim sudah memiliki program kredit tanpa agunan bagi para pedagang.
“Program ini sudah berjalan beberapa tahun dan kini tinggal meningkatkan saja jumlah penerima manfaatnya, jumlahnya dan sebagainya,” imbuh Cagub kelahiran Kabupaten Grobogan ini.
Terkait Pilkada Kudus, kata Mas Dar, Partai Gerindra di kabupaten secara mekanisme telah melakukan penjaringan sejumlah nama Bacabup dan Bacawabup. Tahapan selanjutnya dilakukan penyaringan di DPD Gerindra Jateng, dan pemberian rekomendasi wewenangnya di DPP Gerindra.
“Seorang calon bupati yang maju melalui Partai Gerindra harus melalui DPC. Sehingga tidak akan ada seorang calon yang mengklaim bisa langsung ke DPP tanpa sepengetahuan DPC,” tegasnya.
Sedangkan mengenai kehadiran Ketua DPC PDIP Kudus, Masan yang menemaninya blusukan di Pasar Brayung, Mas Dari beralasan bahwa Masan adalah sahabat baiknya.
“Beliau sahabat baik saya sejak dulu. Berbeda partai bukan berarti kita musuhan. Dan kebetulan beliau juga akan mencalonkan diri sebagai Bupati Kudus. Tentu hal ini bisa menjadi pertimbangan dari Partai Gerindra,” cetusnya.
Sudaryono ditemani Cabup Masan sarapan pagi di Pasar Brayung Kudus. Arif Edy Purnomo/RMOLjateng
- Prihatin Kekeringan Landa 18 Kecamatan, Tim Reaksi Luthfi-Yasin Dropping Ratusan Tangki Air Bersih
- Partisipasi Pemilih Jeblok, KPU Jateng Fokus Dongkrak Partisipan di Grobogan
- Baliho Jokowi Beri Restu Crazy Rich Grobogan, Terpampang di Sepanjang Jalan di Grobogan