BMKG Kembali Umumkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrim Wilayah Jawa Tengah

Peringatan dini cuaca ekstrim kembali diumumkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ahmad Yani Semarang, Senin (14/12).


Peristiwa alam jebolnya tanggul penahan gelombang minggu lalu yang merobohkan beberapa rumah warga di kawasan Tambak Mulyo, mendapat simpati dari banyak pihak.

Pemerintah Kota Semarang memberikan bantuan sosial kepada warga terdampak yang rumah tinggalnya jebol tersapu gelombang.

Sebanyak 200 paket untuk kelurahan Tanjung Emas dan 185 paket untuk Kelurahan Bandarharjo, diserahkan langsung oleh Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu yang didampingi Kepala DInas Sosial, Muthohar. Pembagian paket diserahkan di Kantor Kelurahan Tanjung Emas, Selasa (15/12).

Mbak Ita, sapaan akrab Wakil Wali Kota Semarang itu mengatakan jika bantuan yang diberikan memang tidak sebanding dengan apa yang telah dialami oleh warga yang rumahnya hancur karena air pasang.

Tapi dirinya berharap ini akan menjadi awal yang baik untuk pemberian bantuan dari pihak lain. Nantinya pihak Kecamatan Semarang Utara yang dimintai data terkait inventarisasi dan monitoring lapangan terhadap warga terdampak.

"Tidak hanya sembako saja tapi ada peralatan masak, selimut, bantal dan sembako, juga ada bantuan dari PMI khusus yang Tanjung Emas ini masing-masingkepala keluarga 500 ribu," jelas Mbak Ita usai acara penyerahan Bansos, Selasa (15/12).

Selain bantuan berupa bahan pokok dan perlengkapan sehari-hari, Mbak Ita menambahkan nantinya akan ada bantuan juga dari BPBD dan beberapa CSR terkait pembangunan kembali rumah warga yang hancur. Namun memang untuk pembangunan atau renovasi rumah warga harus menunggu kondisi cuaca stabil.

"Bantuan juga sudah ada dari BPBD kemudian dari CSR untuk membangun lagi tapi ini masih menunggu pasang lagi, karena memang lanina ini sampai Februari sehingga nanti sebelum dibangun akan dilihat dulu nanti kalau memang tidak ada pasang lagi akan dibangun kembali rumahnya," ungkapnya.

Bantuan lain yang memang diperlukan adalah keperluan sekolah, bagi anak-anak warga yang yang semua peralatan sekolahnya tersapu gelombang. Meski sekolah tatap muka belum diadakan kembali, tapi sekolah secara daring masih tetap membutuhkan alat tulis dan perlengkapannya.

"Kita juga akan bantu alat tulis sekolah karena mereka juga ada yang sekolahanak-anaknya, diharapkankita bisa membantu sepenuhnya," pungkasnya.