BNPB Meminta Pemkab Grobogan Lakukan Pendataan Korban Banjir

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto Mengunjungi Posko Bencana Di Getasrejo, Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (19/3) Siang. Rubadi/RMOLJateng
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto Mengunjungi Posko Bencana Di Getasrejo, Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (19/3) Siang. Rubadi/RMOLJateng

Memastikan kondisi terkini dari para korban banjir di Kabupaten Grobogan Jawa Tengah, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengunjungi posko bencana yang berada di Balaidesa Getasrejo, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan.


Kunjungan tersebut merupakan giat a la maraton guna memastikan upaya penanggulangan bencana sebaik mungkin sehingga dampak bencana dapat diminimalisir. 

BNPB juga menyerahkan bantuan pada warga korban banjir serta meminta Pemkab Grobogan lakukan pendataan rumah warga yang terdampak serta tanaman puso akibat banjir untuk diajukan bantuan dari pusat.

Letjen TNI Suharyanto mengatakan bahwa pemerintah pusat berkomitmen akan membantu seluruh warga yang terdampak dari adanya bencana banjir.

Pihaknya menjelaskan bahwa bantuan yang akan diberikan bervariasi serta melihat tingkat kerusakan akibat bencana banjir.

"Bila rumah tersebut rusak berat, bisa diibaratkan hanyut atau hancur diterjang banjir akan mendapatkan bantuan senilai Rp60 juta," ujar Kepala BNPB, Selasa (19/03) siang. 

Dikatakan, kerusakan rumah sedang akan mendapatkan bantuan senilai Rp30 juta, dan  kategori kecil akan mendapatkan bantuan Rp15 juta.

Dia mengatakan bantuan puso pada tahun 2023 saat ini sudah dapat dicairkan. Sementara untuk 2024 mekanisme bantuan dicairkan melalui asuransi. 

Secara khusus, Kepala BNPB itu meminta kepada Pemerintah Kabupaten Grobogan untuk mempercepat pendataan jumlah rumah dan lahan pertanian yang rusak akibat banjir dan segera melakukan pengajuan.

"Infrastruktur yang rusak akibat bencana itu salah satunya tadi seperti yang disampaikan Ibu Bupati. Ada jembatan juga yang rusak. Nah, yang seperti itu harus segera dilakukan perbaikan," jelasnya.

Sementara itu Bupati Grobogan Sri Sumarni menyampaikan jumlah rumah dan lahan pertanian yang terdampak banjir masih dilakukan pendataan. 

"Nantinya, data dari beberapa wilayah terdampak banjir dirangkum untuk kemudian diajukan bantuan ke pemerintah pusat," ujarnya.