BPBD Siapkan 1.200 Tangki Air Bersih Untuk Hadapi Kemarau 2024

Petugas BPBD Purworejo Saat Menyalurkan Air Bersih Dari Tangki Ke Bak Penampungan Di Wilayah Kecamatan Bagelen. Budi Agung/RMOLJawaTengah
Petugas BPBD Purworejo Saat Menyalurkan Air Bersih Dari Tangki Ke Bak Penampungan Di Wilayah Kecamatan Bagelen. Budi Agung/RMOLJawaTengah

PURWOREJO - Terhitung mulai 1 Juli 2024, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purworejo mulai mendistribusikan air bersih ke daerah rawan kekeringan. Tercatat sudah ada 6 desa di 4 kecamatan yang mendapatkan pasokan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Purworejo, Suparyono, menyebutkan desa-desa itu diantaranya Desa Tlogokotes, Somorejo dan Bapangsari di Kecamatan Bagelen, Kecamatan Purwodadi di Desa Karangsari, Desa Rowodadi Kecamatan Grabag dan Desa Sidorejo Kecamatan Purworejo.

"Daerah-daerah tersebut sudah mulai kekeringan dan meminta pasokan air bersih," kata Suparyono, Rabu (24/07).

Untuk tahun 2024 ini, BPBD Kabupaten Purworejo telah menyediakan 900 tangki air bersih. Selain itu dengan anggaran APBD Perubahan, BPBD Purworejo juga mendapatkan tambahan alokasi sebanyak 300 tangki air bersih.

"Sebelum melakukan droping kita sudah koordinasi dengan kecamatan dimana tangki BPDD hanya akan mengisi penampungan yang sudah disiapkan. Sehingga nanti, warga tidak perlu ngecer pakai ember langsung dari tangki," imbuh Suparyono.

Terkait hal tersebut, desa juga sudah diminta untuk menyiapkan tempat penampungan seperti bak tampung eks pamsimas atau pak menggunakan terpal. Dengan kesiapan tersebut, droping bisa berjalan dengan cepat.

Lebih jauh dikatakan bahwa untuk kekeringan tahun ini dimungkinkan desa yang meminta pasokan akan lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun lalu, debit Sungai Bogowonto menurun drastis, ini masih ditambah adanya pengeringan saluran Kedung Putri dan saluran dari Wadaslintang.

Pihaknya meminta desa-desa yang hendak meminta pasokan air bersih untuk berkoordinasi dengan BPBD Purworejo. Desa diminta mengajukan permohonan dan diketahui oleh Camat.

"Perlu juga dilampirkan atau diterangkan posisi penampungan berada dimana dan jumlah KK serta jiwa. Untuk KK dan jiwa agar bisa kami rekap tahun ini ada berapa KK atau jiwa yang membutuhkan air bersih dan bisa kita cukupi," imbuh Suparyono.

Dalam sehari BPBD secara maksimal melakukan droping sebanyak 12 kali. Dengan menggunakan 3 armada tangki, dengan kapasitas armada 5000 liter.

"Sekarang ini, kita proses pengadaan satu truk lagi, untuk menggantikan truk yang lama yang sudah tidak layak dan tidak berani naik ke daerah tinggi," jelas Suparyono.