Buka Rakernas JMSI, Firli Bahuri Dengungkan Indonesia Bebas Korupsi

Ketua KPK, Firli Bahuri/RMOLJateng
Ketua KPK, Firli Bahuri/RMOLJateng

Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI)  yang diadakan di Kota Semarang resmi di buka oleh Ketua KPK RI, Firli Bahuri, Kamis (11/11/2021).


Pembukaan Rakernas I JMSI juga dihadiri oleh Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi dan Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, yang bertempat di Mutiara Ballroom, Metro Parkview Hotel Semarang.

Dalam sambutannya, Firli menekankan acara Rakernas tersebut sangat penting karena diharapkan bisa melindungi masyarakat Indonesia melalui tulisan-tulisan yang disampaikan melalui masing-masing media yang tergabung dalam JMSI.

Meski dilakukan pada saat pandemi, kegiatan Rakernas ini diharapakan mampu menyelesaikan persoalan ekonomi di Kota Semarang selaku tuan rumah acara.

"Semarang jadi tuan rumah ini harapannya bisa memulihkan juga ekonomi disini dengan diselenggarakannya Rakernas Ini, pariwisata juga bisa berjalan kembali, kesejahteraan warga juga turut terangkat," kata Firli dalam sambutannya, Kamis (11/11).

Selain itu, semua peserta dari 34 provinsi yang hadir kali ini mampu menuliskan kesan mendalam tentang Rakernas yang diadakan di Kota Semarang.

Tujuannya agar peserta juga bisa memiliki peran positif dalam menciptakan kondisi pemulihan ekonomi bagi masyarakat Indoensia.

"Ini adalah Rakernas pertama JMSI tapi saya sudah dua kali datang ke acara JMSI, dan saya hanya ingin memberikan pesan agar JMSI punya kontribusi untuk melindungi bangsa ini dan menularkan semangat kebangsaan," ungkapnya.

Firli juga menegaskan, sebagai salah satu pular bangsa, media tidak hanya sebagai pendistribusi informasi saja tapi juga harus bisa mengguncang dunia dari tulisan yang dihadirkan kepada masyarakat.

"Hidup adalah pilihan dan JMsI harus memilih apakah akan menjadi saksi sejarah atau pelaku sejarah, sehingga diharapkan dengan kekuatan tulisan bisa mengubah sejarah menjadi baik kedepannya," tuturnya.

Lebih lanjut, Firli menyampaikan sebuah bangsa mustahil bisa maju jika persoalan korupsi tidak bisa terselesaikan dengan baik. Pasalnya dampak korupsi sangat menyakitkan bagi seluruh masyarakat.

Menurutnya, korupsi adalah kejahatan yang merugikan negara dan merampas hak rakyat. Sehingga korupsi disebut sebagau kejahatan kemanusiaan.

"Banyak negara hancur karena tidak bisa memberantas korupsi, jadi saya harap dengan JMSI, masyarakat akan lebih melek media, dan bisa menjadi bagian dari perjuangan memberantas korupsi," pungkasnya.