- Ringankan Penyandang Disabilitas, Pemkot Tegal Berikan 45 Alat Bantu
- Tunggu Jadwal Dari BKN, BKD Rembang Akan Gelar Tes Kompetensi P3K
- Sejarah Ditulis Oleh Para Pemenang? Indonesia Sedang Mengupayakannya
Baca Juga
Wonosobo - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Wonosono menggelar acara Lebaran Yatim untuk menyambut bulan Muharram. Acara yang bertema Berbagi Cinta Berlimpah Berkah tersebut digelar di Aula Kantor Kemenag setempat, Selasa (16/07) sore.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Wonosobo, Panut, mengungkapkan bahwa acara yang digelar secara serentak se-Indonesia ini diikuti sebanyak 514.000 anak dengan agenda utama santunan dan juga diisi berbagai hiburan.
"Untuk di Wonosobo, agenda ini dimeriahkan dengan pertunjukan pantomim dari Sanggar Bagaskara dan Dongeng Anak Islami oleh Hajah Farida Imron Awaludin serta juga diselingi live musik religi dari Erka Music Wonosobo," jelasnya.
Menurutnya, kegiatan Lebaran Yatim ini merupakan sebentuk apresiasi dan perhatian bagi para anak yatim piatu yang telah diseleksi para penyuluh di 15 kecamatan yang ada di Wonosobo.
"Kegiatan ini juga dalam rangka mengisi awal bulan Muharam dan memberi spirit kepada teman-teman yatim. Bantuan ini ada yang dari lazizmu, laziznu dan lainnya di Wonosobo. Hari ini kami bagikan bantuan untuk 318 penerima yatim piatu dengan syarat yakni harus fuqoro wal masakin (fakir dan miskin). Data masuk lewat penyuluh dan polanya beda dengan besaran beda. Misal dulu senilai Rp250.000. Sekarang Rp500.000 dan juga ada tas," jelasnya.
Selain kegiatan itu, ia juga menyebut bahwa ada upaya Kemenag Wonosobo untuk menyisir anak-anak yang belum bersekolah dan bagaimana untuk bisa dibantu dari Kankemenag lewat program yang ada.
"Semoga tahun ke depan agenda seperti ini akan lebih sukses. Ada pergeseran penggunaan asnaf awalnya zakat produktif dan sekarang kami geser untuk tingkatkan ke pendidikan," pungkasnya.
- Ringankan Penyandang Disabilitas, Pemkot Tegal Berikan 45 Alat Bantu
- Tunggu Jadwal Dari BKN, BKD Rembang Akan Gelar Tes Kompetensi P3K
- Sejarah Ditulis Oleh Para Pemenang? Indonesia Sedang Mengupayakannya