Bulog Jateng Targetkan Pengadaan 204 Ribu Ton beras

Perum Bulog Wilayah Jawa Tengah menargetkan pengadaan 204 ribu ton beras di sepanjang 2020.


Perum Bulog Wilayah Jawa Tengah menargetkan pengadaan 204 ribu ton beras di sepanjang 2020.

Pemimpin Wilayah Perum BULOG Jateng, Miftahul Ulum mengatakan, target tersebut akan dipenuhi empat cabang di wilayah Jateng, kecuali eks Karesidenan Kedu dan Banyumas.

Kendala kami soal harga pembelian di tingkat petani, karena harga di pasaran lebih tinggi jika dibandingkan ketentuan HPP (harga pokok pembelian), sehingga BULOG tidak berani melakukan pembelian dan menunggu harga di tingkat petani sesuai HPP,†katanya, di Semarang, Jumat (5/2).

Miftahul menuturkan, untuk pengadaan masih mengacu ketentuan pemerintah, dengan Permendag Nomor 24. Harga beli BULOG ditetapkan Rp8.300 per kilogram.

Adapun untuk memenuhi target pengadaan beras sepanjang tahun ini telah disusun sejumlah langkah. Salah satunya dengan optimalisasi seluruh cabang di Eks Karesidenan Semarang, Pekalongan, Solo dan Pati, untuk pendekatan kepada mitra-mitra petani dan calon mitra.

"Fokus kami nantinya pada on farm, supaya hasil dari panen petani bisa dibeli. Dengan begitu, petani sebagai mitra kami juga mendapatkan harga yang sesuai," kata Miftahul Ulum.

Perum BULOG Wilayah Jawa Tengah, kata Miftahul Ulum, menjamin, stok beras yang dimilikinya saat ini bisa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Lebaran 2021 mendatang.

Terlebih pada bulan Maret-April 2021, di sejumlah daerah akan memasuki masa panen raya,†paparnya.

Dia mengatakan, seluruh stok beras yang ada tersimpan di 30 kompleks pergudangan di wilayahnya. Adapun ketersediaannya saat ini telah mencapai kurang lebih 50.000 ton beras.

"Masyarakat tidak perlu khawatir, karena ketersediaan maupun pasokan beras di pasaran tetap aman. Bahkan, stok yang ada saat ini jumlahnya masih mencukupi kebutuhan masyarakat hingga Lebaran mendatang," katanya.