Investasi Rp 405 miliar, Sampoerna Kayoe Akan Bangun Industri Berkelanjutan di Grand Batang City

Penandatanganan Perjanjian Pemanfaatan Lahan Tanah Industri antara Sampoerna Kayoe dan KIT Batang. Ist
Penandatanganan Perjanjian Pemanfaatan Lahan Tanah Industri antara Sampoerna Kayoe dan KIT Batang. Ist

Grand Batang City menyambut Sampoerna Kayoe perusahaan Singapura yang bergerak di industri wood pellet, sebagai investor pertama di tahun 2024.


Penandatanganan Perjanjian Pemanfaatan Lahan Tanah Industri pada 19 April 2024, menandai awal dari ekspansi yang menjanjikan dengan investasi sebesar US$25 juta atau sekitar Rp 405 miliar untuk lahan seluas 5,2 hektare.

"Investasi ini diperkirakan akan menciptakan 173 lapangan pekerjaan, dengan 68% tenaga kerja lokal. Ini merupakan kabar baik bagi masyarakat Batang, yang akan mendapat kesempatan kerja dan peningkatan kualitas hidup," kata Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang, Ngurah Wirawan, Sabtu (20/4).

Sampoerna Kayoe, yang merupakan bagian dari PT Sumber Graha Sejahtera, telah beroperasi selama 35 tahun dengan fokus pada produk dan proses hijau. Mereka mengolah limbah kayu menjadi wood pellet, yang tidak hanya berguna tetapi juga mendukung lingkungan.

" Investasi ini bukan hanya tentang pertumbuhan ekonomi di Batang, Jawa Tengah, tetapi juga menegaskan daya tarik Grand Batang City sebagai pusat industri yang menjanjikan," tambahnya 

Produk wood pellet Sampoerna Kayoe akan digunakan sebagai bahan bakar di biomass power plant. Hal itu menunjukkan dedikasi mereka dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Dengan ambisi untuk menembus pasar global, Sampoerna Kayoe menargetkan ekspor 100%, dengan produk mereka sudah digunakan di biomass power plant di Jepang

"Kami sama-sama menyatakan optimisme mereka terhadap kolaborasi ini. Sampoerna Kayoe dan Grand Batang City berbagi visi untuk industri yang ramah lingkungan. Investasi ini diharapkan menjadi model bagi industri lain dalam menerapkan praktik ramah lingkungan, dengan KITB yang berkomitmen menyediakan infrastruktur dan layanan untuk mendukung operasional industri hijau," kata Direktur Sampoerna Kayoe, Johanes Ibrahim Tjendana.

Ia berharap kolaborasi antara Sampoerna Kayoe dan KITB  dapat memajukan industri nasional dan memperkuat posisi Indonesia di panggung internasional.juga sambil meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.