Buntut penutupan arus menggunakan barrier di perempatan Karang Balong, Tingkir berimbas pengendara roda dua dan empat mencari jalan tikus agar bisa menuju Kota Salatiga tanpa melintasi trafic light kawasan Terminal Tingkir, Senin (24/4).
- Baznas Kota Surakarta Salurkan Bantuan Akhir Tahun
- Kota Semarang Mulai Melakukan Vaksinasi Pelajar
- Operasi Karhutla Gunung Merbabu Dihentikan
Baca Juga
Alhasil, kawasan Telaga Mukti I tepat di belakang Karang Balong, dipadati motor dan mobil yang melintas.
Kondisi ini membuat warga setempat geram. Bukan tanpa alasan. Jalanan di Telaga Mukti I terbilang kecil dan sempit. Selain itu, banyak anak kecil yang tengah bermain di kawasan perumahan tersebut.
Alhasil, ketegangan sempat muncul saat warga menutup pintu masuk menuju Telaga Mukti I menggunakan portal dari arah Karang Balong.
"Kami tutup dengan paksa, karena kalau melintasi kawasan pemukiman tidak ada tata krama. Ngebut, seenaknya aja war wer padahal banyak anak-anak yang bermain di jalan," kata Riani, seorang ibu rumah tangga ditemui tengah ngomel melihat pemotor nekat mengangkat portal yang telah ditutup.
Seorang ibu muda lainnya pun sambil sedikit berteriak, agar portal jangan boleh dibuka. Dan membiarkan pengedara motor dan mobil putar balik ke jalan semula.
Diakui Riani, pihak Satlantas Polres Salatiga dan Dinas Perhubungan Kota Salatiga telah berkoordinasi akan adanya jalan yang hendak di tutup.
Tapi, kondisi yang ada pengendara mencari jalan keluar sendiri melintasi pemukiman warga padat penduduk.
"Ini bukan jalan umum, ini jalan perumahan. Seenaknya aja melindungi tanpa tata krama," ucapnya.
Sementara, Kasat Lantas Polres Salatiga AKP Betty Nugroho mengetahui adanya sedikit ketegangan di kompleks Telaga Mukti I Salatiga menyayangkan tindakan pengendara motor dan mobil pribadi yang nekat mencari jalan tikus.
"Harusnya pengendara tetap mematuhi," ungkap Kasat Lantas.
Pihaknya bersama Dishub Kota Salatiga telah berkoordinasi untuk melakukan rekayasa penutupan mana-mana saja jalan yang memang harus ditutup selama arus mudik dan balik lebaran.
"Penutupan yang kita lakukan juga situasional, dengan melihat volume kendaraan yang ada di sepanjang Exit Tingkir sampai dengan Terminal Tingkir," tandas AKP Betty.
"Dan kalau memang berputarnya agak panjang karena memang ini situasinya sedang Lebaran 'ya' harusnya semuanya memaklumi dan mematuhi dan bekerja sama," lanjut Betty.
Hal senada disampaikan Kepala Dishub Sri Satuti. Dihubungi melalui telepon Whatsapp, Satuti mengungkapkan jika kondisi di lapangan terkadang tanpa bisa terkontrol.
"Kondisinya saat ini, dengan peningkatan volume kendaraan di H+3 lebaran ini penerapan penutupan jalan situasional tidak 24 jam. Jika kondisi terlihat tidak ada penumpukan penutupan kita buka kembali," imbuhnya.
Ia pun meminta semua pihak untuk memaklumi dan saling bekerja sama demi kelancaran bersama.
- Mobil Tertimpa Truk, Anak dan Ibu Meninggal Dunia, Satu Orang Masih Terjebak
- Dua ODGJ di Salatiga Berhasil Dibujuk untuk Vaksin Covid-19
- Jepara, Aksi Labour Day Soroti Pelanggaran Ketenagakerjaan