Bupati Grobogan Berencana Kenalkan Batik Grobogan ke UNESCO

Bupati Grobogan Sri Sumarni berharap, Festival kebaya dan batik Grobogan, bisa membawa batik Grobogan lebih dikenal dan mendunia. Itu diungkapkan Bupati Grobogan, Sri Sumarni, saat membuka festival kebaya dan batik Grobogan di depan Pendapa Kabupaten Grobogan, Sabtu (4/3).


"Ini pertama kalinya diselenggarakan di Grobogan. Siapa pun pemenangnya, mari bergandengan tangan untuk mengenalkan batik Grobogan dan kebaya goes to UNESCO," katanya.

Ia meminta, seluruh peserta untuk  mengeluarkan kemampuan berlenggak-lenggok di atas catwalk. 

"Kepala OPD bisa menggandeng istrinya. Istrinya yang biasanya di rumah memakai daster, saat ini memakai kebaya. Jadi cantik-cantik," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati  Grobogan ditemani Bupati Demak, FKPD beserta istri dan tamu undangan dari kabupaten  tetangga  berkesempatan  berlenggak-lenggok di catwalk layaknya model. Aksi nyeleneh bupati pun mendapat  tepuk tangan dari para penonton.

Kepala BP3AKB Kabupaten Grobogan,  Indartiningsih, selaku ketua panitia festival kebaya dan batik Grobogan mengatakan bahwa kegiatan tersebut diikuti 138 pasangan dari FKPD, opd, camat, BUMD, kades dan penggiat kebaya lansia.

"Dengan acara ini, kejayaan batik Grobogan di tahun 1938 bisa kembali. Sesuai dengan tema acara, semoga kebaya bisa goes to UNESCO," ujarnya.

Menurutnya, batik tak lepas dari jawa. Batik memiliki seni yang  tinggi. Motif batik Grobogan bercorak palawija. Festival tersebut diharapkan mendongkrak kualitas batik lokal sekaligus mengerek pendapatan para perajin dan UMKM batik Grobogan.

“Festival ini bukan cuma soal menampilkan batik di panggung, tapi instrumen menggerakkan partisipasi masyarakat dan menumbuhkan kewirausahaan batik serta mampu meningkatkan taraf ekonomi pengrajin," paparnya.