Bupati Jepara : Perjuangan Ratu Kalinyamat Harus Jadi Contoh di Era Modern

Prosesi Kirab Budaya Ratu Kalinyamat dan Buka Luwur Makam Ratu Kalinyamat.  Yosef Hidayat/RMOLJateng
Prosesi Kirab Budaya Ratu Kalinyamat dan Buka Luwur Makam Ratu Kalinyamat. Yosef Hidayat/RMOLJateng

Bupati Witiarso Utomo berharap, kirab dan buka luwur makam pahlawan Ratu Kalinyamat yang menjadi rangkaian acara peringatan Hari Jadi ke 476 Kabupaten Jepara Rabu (9/4), bisa memberikan tauladan bagi jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk berjuang menjunjung tinggi pelayanan terhadap masyarakat.

"Kita sudah saksikan tari-tarian Ratu kalinyamat dan jalan menuju mantingan ke makam Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadlirin untuk memberikan luwur kepada camat dan petinggi Mantingan. Makna dari perjuangan Ratu Kalinyamat supaya kita bisa mencontoh beliau di era modern saat ini," paparnya.

Diketahui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara, menggelar kirab dan buka luwur makam pahlawan dalam rangka hari jadi ke-476 Kabupaten Jepara. Ribuan masyarakat Jepara nampak antusias mengikuti perayaan sejak siang hari meski di tengah terik panas matahari.

Acara peringatan HUT ke-476 dimulai dengan pagelaran tari kolosal Ratu Kalinyamat atau Retna Kencana yang dimainkan oleh penari Sanggar Mutia Vie di halaman Pendapa Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Para penari kolosal membawakan lakon mengenai perjuangan Ratu Kalinyamat dalam melawan portugis, dan kepemimpinan sosok Ratu Kalinyamat di Kota Ukir.

Usai pentas tari kolosal, dilanjutkan dengan kirab rombongan Bupati Jepara bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menuju Balai Desa Mantingan, Kecamatan Tahunan.

Sepanjang jalan, nampak barisan warga dan juga siswa sekolah menyambut kirab sepanjang Jalan Kartini. Mereka terlihat bergembira dan sesekali menyapa Bupati Jepara.