Desa Japan Kecamatan Dawe menjadi obyek pengembangan wisata edukasi alam ramah anak oleh tim Universitas Muria Kudus (UMK). Inovasi cerdas ini untuk memberikan pengembangan pendidikan dan hiburan di wilayah desa setempat.
- Jajal Kuliner UMKM, Sekda Kota Semarang: Kreatif Bisa Berhasil
- Gelar Pelatihan UMKM, Bupati Demak: Sektor Makanan Miliki Potensi Besar Dan Signifikan
- Bupati Purworejo Dorong Pengembangan Ruang Publik dan Ekonomi Kreatif
Baca Juga
Desa Japan yang berlokasi di lereng pegunungan Muria ini, memiliki keindahan alam menawan serta kearifan lokal yang menarik. Selain itu, Desa Japan memiliki potensi hasil kebun berupa kopi dan jeruk pamelo.
Karena potensi itu, Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bisnis dan Startup Mahasiswa (Bisma) UMK tertarik untuk berinovasi di desa setempat.
“Untuk merealisasikan program ini, tentunya Tim PPK Ormawa melakukan beberapa tahap. Mulai dari observasi hingga perencanaan terkait pengembangan desa wisata ramah anak,” ujar Putri Ayu Sekarwangi selaku Ketua Tim PPK Ormawa UKM Bisma 2024, Rabu (17/7).
Putri Ayu mengatakan, pelaksanaan program eduwisata ramah anak meliputi paket tour wisata maupun pengembangan inovasi produk dan manajemen pariwisata.
Menurut Putri, eduwisata ini menawarkan berbagai kegiatan edukatif yang dirancang khusus untuk anak-anak. Diantaranya area bermain anak bertemakan tradisional. Seperti egrang, congklak, betengan dan permainan lainnya yang diberi nama ‘Mbalik Cilik’.
“Tim PPK Ormawa UKM Bisma juga menawarkan wisata kebun kopi dan jeruk pamelo, serta memberikan inovasi olahan produk dari jeruk pamelo,” ucapnya.
Putri mengaku ingin menciptakan tempat dimana anak-anak bisa belajar sambil bermain. Eduwisata itu diharapkan dapat menjadi sarana pembelajaran luar kelas yang menyenangkan dan bermanfaat.
“Eduwisata ini juga dilengkapi fasilitas ramah anak yang dibangun dengan memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan bagi anak-anak,” terangnya.
Putri menambahkan, program eduwisata ramah anak diharapkan terus berkembang. Selain itu menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan eduwisata yang ramah anak dan berkelanjutan.
- 50.828 Buruh Rokok di Kudus Diguyur Duit Rp600 Ribu
- Polres Blora Tangkap 3 Pelaku Curanmor di Kudus
- Rangsangan Bonus Bukan Jaminan Ciptakan Atlet Berprestasi