50.828 Buruh Rokok di Kudus Diguyur Duit Rp600 Ribu

Istimewa
Istimewa

Sebanyak 50.828 buruh rokok di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT). Setiap pekerja memperoleh bantuan sebesar Rp600 ribu, mencakup alokasi untuk dua bulan sekaligus.

Penyaluran bantuan ini diawali dengan peninjauan langsung oleh Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris, di Unit SKT Megawon 2 milik PT Djarum, Selasa (24/4). Dalam kunjungannya, Bupati berharap bantuan ini bisa benar-benar dimanfaatkan untuk hal-hal yang mendesak dan penting bagi para buruh.

“Semoga bantuan ini bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan keluarga, apalagi di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih,” kata Bupati Sam’ani.

Wakil Bupati Kudus, Bellinda Birton, yang juga hadir dalam acara tersebut, turut memberikan imbauan khusus. Ia menekankan pentingnya penggunaan BLT untuk keperluan pokok, bukan konsumsi sekunder.

“Saya berharap bantuan ini bisa dimanfaatkan dengan bijak. Jangan sampai uangnya malah habis untuk beli skincare atau kebutuhan yang tidak mendesak,” tegas wak bupati yang berparas cantik ini.

Sementara itu, Senior Manager Public Affair PT Djarum Kudus, Purwono Nugroho, menjelaskan bahwa penyaluran bantuan ini merupakan kelanjutan dari distribusi sebelumnya yang dilakukan secara simbolis.

“Khusus di PT Djarum, sebanyak 30.342 buruh menerima bantuan dengan total dana mencapai Rp3,4 miliar. Penyaluran sudah dimulai sejak sepekan lalu dan hari ini adalah tahap akhir di Unit SKT Megawon 2 dan Tanjung Karang,” ungkapnya.

Kepala Dinas Sosial P3AP2KB Kudus, Satria Agus Himawan, menyebutkan bahwa total penerima BLT di tahun 2025 mencakup 22 pabrik rokok, dengan anggaran mencapai Rp60,99 miliar. Selain itu, Pemprov Jawa Tengah juga mengalokasikan dana Rp33,6 miliar untuk 28.000 buruh rokok di wilayah lain.

“Bantuan ini disalurkan empat kali dalam setahun. Setiap bulannya, buruh menerima Rp300 ribu. Jadi total per orang selama setahun adalah Rp1,2 juta,” jelas Satria.

Pihak pabrik rokok juga menyampaikan apresiasinya atas bantuan ini. Perwakilan Pabrik Rokok Jaleka, Sandung Hidayat, mengungkapkan rasa terima kasihnya karena 640 karyawan di perusahaannya turut menerima bantuan.

Salah satu penerima manfaat, Evita Putri Maharani, buruh PT Djarum, mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan tersebut.

“Hari ini saya menerima Rp600 ribu untuk dua bulan. Alhamdulillah sangat membantu kebutuhan rumah tangga, apalagi pasca Lebaran,” ujar Evita.