Canting dan Kain Kasa 'Mainan Baru' Napi Rutan Salatiga

Para Napi Rutan Kelas IIB Salatiga saat membatik di tengah kegiatan kelas literasi membatik, Rabu (6/3). Erna Yunus B/Dok.RMOLJateng
Para Napi Rutan Kelas IIB Salatiga saat membatik di tengah kegiatan kelas literasi membatik, Rabu (6/3). Erna Yunus B/Dok.RMOLJateng

Para Narapidana (Napi) Rutan Kelas IIB Salatiga tiba-tiba mendapatkan kesempatan memainkan canting dan kain kasa, di kelas literasi membatik, Rabu (6/3).


Kegiatan dipandu Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Salatiga itu, mendapat respon positif dari Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Salatiga.

Terbukti, mereka dengan sabar dan tekun memainkan canting di atas kain kasa setelah sebelumnya membubuhkan pola gambar.

Meski menjadi 'mainan baru', rata-rata para napi tak terlihat canggung."Pelatihan literasi membatik bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Salatiga ini diharapkan para WBP dapat menimba ilmu baru," ungkap Kepala Rutan Salatiga, Redy Agian.

Tentunya, ungkap dia, jangka panjangnya menjadi bekal keterampilan membatik yang dapat dimanfaatkan saat bebas nanti.

Dengan pelatihan yang berlangsung selama 3 hari ini, Redy menyebutnya akan ada tahap berikutnya.

"Tentunya menjadi bekal skil keterampilan yang dapat dimanfaatkan saat mereka bebas nanti," terang dia.

Rutan Salatiga juga akan memberikan kesempatan dan berkelanjutan sehingga ilmu yang mereka dapat tidak berhenti sampai disini," jelasnya.

Redy Agian tidak lupa berterimakasih atas perhatian Pemerintah Kota Salatiga melalui Dinpersip yang sudah peduli terhadap WBP sehingga didalam ini bukan hanya menjadi penghabisan waktu menjalani masa pidana, tetapi benar-benar menjadi waktu yang produktif dan memberikan hal positif.

Sementara, Kepala Dinpersip Kota Salatiga Sri Sarwanti berharap WBP tidak hanya menjalani pidana atau penahanan tetapi diisi dengan kegiatan positif.

Salah satu peserta Pram yang terjerat perkara narkotika mengatakan sangat senang dan bersyukur dengan program pembinaan yang diberikan.

Ia sangat senang dan bersyukur atas program yang diberikan."Apalagi dengan pelatihan membatik ini baru pertama menjadi pengalaman yang luar biasa," ucap Pram.