Penyakit jantung atau kardiovaskular adalah salah satu penyakit yang umum terjadi pada masyarakat namun ternyata bisa dicegah agar tidak fatal.
- Bupati Purbalingga Minta Kades Anggarkan Dana Penanganan Stunting
- Menkes Dorong Percepatan Vaksinasi Wilayah Aglomerasi Capai 70 Persen di Akhir September
- Kasus HIV AIDS di Solo Meningkat Tiap Tahun, Semester Pertama Tahun 2022 Ada 120 Kasus
Baca Juga
Hal ini disampaikan oleh dr. Kana Kurniati Elka, Sp.JP, yang merupakan dokter spesialis jantung yang memiliki tempat praktek di SMC RS Telogorejo Semarang.
dr. Kana mengungkapkan jika faktor resiko dari penyakit jantung ini bisa dipelajari dna ada disekitar kita. Jika faktor resiko bisa dicegah lebih awal maka resiko hingga terjadinya penyakit jantung akan bisa diminimalisir.
Ia mengatakan kejadian penyakit jantung sifatnya mendadak dan bisa berakibat fatal serta menyisakan masalah sepanjang hidup.
Selain itu biaya penanganan penyakit ini juga sangat tinggi jika tidak dilakukan pencegahan faktor resiko dari awal.
"Secara umum pencegahannya bisa dilakukan dengan gaya hidup dan itu lebih murah dibanding kita mengobatinya," kata dr. Kana saat hadir dalam acara talkshow Central Java Health Expo (CJHE) 2022 di atrium Mal Ciputra Semarang, Jumat (16/9).
dr. Kana menyampaikan untuk pemeriksaan atau medical check up bisa dilakukan secara berkala. Bagi laki-laki biasanya usia diatas 40 tahun, sementara perempuan biasanya diatas 50 tahun atau pasca menopause.
Ia menyampaikan untuk faktor risiko laki-laki dan perempuan memang berbeda. bagi perempuan yang sudah mengalami menopause akan beresiko 10 kali dibanding laki-laki dengan usia yang sama.
"Jadi perempuan dengan menopause dini itu resikonya lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung," jelasnya.
Penyebab penyakit jantung selain dipengaruhi usia juga yang paling sering terjadi adalah karena gaya hidup yang tidak sehat.
Misalnya merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, obesitas, kurang aktivitas fisik, konsumsi alkohol hingga faktor genetik.
"Dengan berbagai faktor resiko tersebut kita bisa menentukan faktor resiko untuk terjadinya kematian akibat penyakit jantung pada 10 tahun mendatang," tandasnya.
Dalam event CJHE 2022 ini, SMC RS Telogorejo Semarang juga memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk bisa melakukan pemeriksaan tekanan darah dan gula darah sewaktu (GDS) secara gratis di booth SMC RS Telogorejo. Layanan tersebut bisa didapatkan selama pameran hingga 18 September 2022 mulai pukul 12.00-19.00. 
- Waspadai Penyakit Tidak Menular dengan "Lawang Sewu"
- Semen Gresik Fasilitasi Vaksinasi Booster untuk Karyawan
- Ada Tokoh Superhero Marvell di Vaksinasi Anak Kendal
