Chacha Ingin Pelaku UKM Di Kendal Naik Kelas 

Pemerintah Kabupaten Kendal melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Kendal gencar melakukan sosialisasi terhadap pelaku UMKM. 


Salah satunya dengan menggelar acara Sosialisasi Implementasi Perizinan Berusaha melalui Penguatan UMKM dan Program Kemitraan Pelaku Usaha Dalam Rangka Menunjang Perekonomian Daerah, di Hotel Sae Inn, Kamis (31/3)

Acara yang dihadiri oleh Ketua Dekranasda Kabupaten Kendal, Wynne Frederica, Kepala Deputi Bank Indonesia Jawa Tengah, Deputi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah M. Firdaus Muttaqin, Kepala DPMPTSP, Anang Widiasmoro serta para pelaku UMKM sektor kerajinan di Kabupaten Kendal.

Kepala DPMPTSP,  Anang Widiasmoro mengatakan acara ini digelar sebagai salah satu cara agar Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kabupaten Kendal agar bisa naik kelas. Sehingga bisa meningkatkan perekonomian, mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di Kabupaten Kendal.

"Untuk UKM ini kan permasalahannya tidak jauh-jauh, selalu dari aspek pemasaran kemudian permodalan. Untuk bisa naik kelas ini kan harus ada standarisasi. Makanya hal-hal seperti ini kita bekerjasama dengan BI," kata Anang.

Menurutnya, BI mempunyai program UKM yang mempunyai kurasi  setiap tahun, sehingga bisa memberikan penilaian kepada para UKM yang dinilai potensial. Selain itu pihaknya juga menggandeng Bank lain seperti Bank Jateng, BPR BKK, BRI dan lainnya.

"Ini kita hadir supaya bisa membantu dari segi aspek permodalan. Kemudian dari OPD yang lain tentunya sama-sama bergerak untuk meningkatkan, mendorong, memfasilitasi UKM ini naik kelas," jelasnya.

Ketua Dekranasda Kabupaten Kendal, Wynne Frederica yang akrab dipanggil Chacha Frederica menuturkan acara digelar untuk menaikkan kualitas UKM di Kabupaten Kendal. Menurutnya banyak produk dari UKM di Kendal yang harus di evaluasi terutama terkait sumber daya manusia (SDM).

"Potensi kita sudah ada tapi yang perlu di evaluasi juga masih banyak. Satu ketersediaan SDM terutama saat ada pesanan banyak karena sumber daya manusianya belum ada. Kedua inovasi, kita harus belajar berinovasi. Kita harus membuat apa yang orang suka," ujar Chacha.

Chacha menambahkan dirinya akan terus mendorong UKM di Kendal dengen membentuk satu wadah sebagai tempat diskusi dan pelatihan para pelaku UKM.

"Yang pertama akan kita bentuk adalah membuat tempat atau wadah buat pelaku UKM. Kasih kami waktu tiga sampai empat bulan, insyaallah tempatnya jadi," imbuhnya. 

Chacha juga berharap agar pelaku UMKM bisa terus beronovasi dan harus naik kelas. 

"Pelaku UMKM harus banyak inovasinya, jangan monoton atau stagman. Kalau sudah banyak inovasi maka juga harus naik kelas baik mutu dan kualitasnya," harapnya.

Sementara itu Deputi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah M. Firdaus Muttaqin, mengatakan terkait upaya BI untuk membantu para pelaku UKM di Kendal salah satunya menggelar pelatihan seperti pelatihan yang digelar saat ini. 

"Nanti kita akan melakukan pelatihan-,pelatihan seperti pelatihan saat ini yaitu pelatihan untuk mendapatkan Ijin Berusaha. Selanjutnya pelatihan untuk meningkatkan kapasitas, kemudian pelatihan untuk memoerbaiki kualitas dan segala macam," kata Firdaus.

Firdaus menambahkan BI juga akan melakukan pembinaan terhadap pelaku UKM yang dinilai potensial untuk didorong menjadi lebih baik lagi sehingga bisa go internasional.

"Karena di BI itu ada beberapa target UMKM yang akan kita bina. Kemudian kalau sudah bagus kita dorong lagi untuk masuk ke digital dan selanjutnya bisa ekspor," pungkasnya.