Choky Toys, Buah Kejelian dan Ketekunan Iwan

Istimewa/Dok.RMOLJateng
Istimewa/Dok.RMOLJateng

Choky Toys, satu diantara sekian banyak Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang cukup inspiratif dan bisa dicontoh calon pengusaha muda di Demak. Ya, berkat kejelian dan ketekunannya, pemilik Choky Toys, Iwan Kurniawan (42), kini terbilang berhasil menjalankan bisnis pembuatan alat peraga edukasi bagi anak-anak di sekolah.

Warga Desa Bermi, RY 01/RW 01, Mijen ini merintis usahanya berawal saat ia diminta bantuan seorang teman yang membutuhkan alat peraga edukasi untuk akreditasi sekolahnya. Tetapi, berkat kejeliannya melihat prospek, Iwan pun mencoba membuat dan memproduksi sendiri pada tahun 2007.

Keputusannya membuka usaha sendiri pun tepat. Terbukti, Iwan pernah meraup omzet hingga Rp80 juta dalam sebulan. “Biasanya pada saat pesanan yang berasal dari dana bantuan operasional sekolah atau bos dan sejenisnya turun dari pemerintah omzetnya bisa melesat pada angka puluhan juta rupiah," kata Iwan kepada RMOLJateng, baru-baru ini.

Selain itu, berkat ketekunannya pula, Iwan kini juga punya banyak channel untuk mendapatkan barang-barang pesanan jika di tempatnya tidak ada. “Karena jenis alat peraga edukasi itu puluhan biasanya saya saling bertukar produk untuk memenuhi permintaan. Jika saya tidak punya produknya saya akan menghubungi teman saya di  Jepara atau Semarang, demikian pula sebaliknya,” kata Iwan.

Soal kesulitan, Iwan justru mengaku bukan soal pemasaran atau pun modal. Tapi lebih dari masalah tenaga kerja. Sebab, masyarakat di sekitar tempat tinggalnya lebih memilih bekerja di sawah dari pada bekerja di tempatnya.

Mereka membandingkan upah yang diterima. Di sawah hanya bekerja separo hari bisa mendapatkan upah Rp100.000. Sedangkan di usaha miliknya mereka biasa diupah Rp80.000 sehari.

Selama ini, usaha Iwan juga banyak dibantu dari pelatihan yang di adakan oleh Dinas Tenaga Kerja Dan Perindustrian (Dinnakerind) Kabupaten Demak. Ia pernah mengikuti pelatihan finishing mebel yang dapat diaplikasikan di dalam bekerja.

Selain bantuan pelatihan dia juga berharap ada bantuan mesin penghalus dan cita citanya adalah memiliki toko. Pemesanan yang dilakukannya saat ini melaui media komunikasi whatsapp dan media sosial facebook kerena simple dan langsung mendapat hasilnya.