Rumah dinas (rumdin) Wali Kota Semarang sudah ditutup sebagai tempat isolasi terpusat (isoter) bagi pasien Covid-19. Penutupan isoter ini dikarenakan pasien Covid-19 di Kota Semarang sudah menurun secara drastis.
- Hasto Wardoyo : TPK Harus Jadi Teladan
- Ribuan Anak di Batang Alami Stunting
- Semarang Jadi Salah Satu Daerah Penerapan Germas Demi Cegah Covid-19
Baca Juga
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam menyebut tempat isolasi terpusat sudah ditutup sejak awal 2023 mengingat pasien Covid sudah banyak berkurang.
“Alhamdulilah isoter yang di Rumdin sudah ditutup sejak awal 2023,” kata Hakam, Minggu (9/4).
Setelah ditutup sebagai isoter, Hakam menyampaikan jika saat ini Rumdin sudah dibersihkan dan disterilisasi untuk kemudian difungsikan sebagai ruang pertemuan.
Sementara alat-alat kesehatan yang tadinya digunakan untuk menangani pasien isolasi di Rumdin, dipindahkan ke RSUD Tipe D Mijen yang saat ini masih tahap penyempurnaan oleh Dinas Tata Ruang (Distaru) Kota Semarang.
"Sekarang rumdin sudah dibersihkan lagi dan jadi ruang pertemuan," tuturnya.
Meski isoter di Rumdin telah resmi ditutup, bukan berarti Dinas Kesehatan Kota Semarang tidak menyiapkan tempat isolasi. Pasalnya, hingga saat ini masih ada pasien Covid meski jumlahnya sangat sedikit.
Hakam menyampaikan tempat isolasi masih tersedia di masing-masing rumah sakit baik rumah sakit tipe A, B, C, maupun D.
Ruang isolasi milik rumah sakit ini tidak hanya difungsikan untuk merawat pasien Covid-19 saja melainkan juga untuk merawat pasien yang terpapar penyakit infeksius lainnya.
"Walaupun tidak ada Covid-19, mereka tetap menyiapkan ruang isolasi," pungkasnya.
- Sebanyak 108 penghuni di Griya PMI Solo Selesai Karantina Mandiri
- DKK Karanganyar Siap Jemput Bola Antisipasi Penolakan Vaksin Polio
- Kejar Target Vaksinasi Nasional, Tim Satgas Covid-19 Gunungpati Gelar Vaksin Malam