Direktur Strategi Pengkajian Edukasi Alternatif Komunikasi (SPEAK) Indonesia Wiwit Heris mengatakan, pelaksanaan GERMAS sudah dilakukan di 31 provinsi termasuk Kota Semarang.
- DKK Karanganyar Siap Jemput Bola Antisipasi Penolakan Vaksin Polio
- Puluhan Korban Banjir Rob Manfaatkan Pengobatan Gratis Polres Pemalang
- Pemerintah Terapkan Syarat Sertifikat Vaksin, Puan: Cakupan Vaksinasi Wajib Diperluas
Baca Juga
"Kota Semarang salah satu kota yang sudah memiliki GERMAS. Bentuk kongkritnya salah satunga adalah "LAWANG SEWU" atau Layanan Warga Semarang Sehat Setiap Waktu," ungkapnya di sela-sela Diskusi Media bertajuk Membudayakan Germas melalui Pemberitaan Media Massa yang dimoderatori Stefy Thenu dari RMOL Jateng, melalui webinar, Senin (22/11).
Menurut dia, Germas atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat salah satu cara untuk mencegah Covid-19. GERMAS harus dibudidayakan melalui lima pilar yang berisi panduan hidup sehat, tidak hanya di lingkungan pemerintah namun juga di lembaga pendidikan, perusahaan swasta, komunitas dan masyarakat luas.
"Meskipun pandemi relatif mulai terkendali namun kemungkinan virusnya masih akan bertahan disekitar kita. Kita harus siap berdamai dengan virus tersebut. Membudidayakan panduan hidup sehat untuk melawan Covid-19 sangat diperlukan,"katanya.
Adapun lima pilar tersebut yang pertama adalah deteksi dini faktor resiko. Kedua membiasakan aktivitas fisik dilakukan selama 30 menit setiap hari.
Wiwit menambahkan perubahan perilaku saat pandemi meningkatkan faktor risiko penyakit tidak menular seperti kurangnya aktivitas fisik, merokok dan kurang konsumsi sayur dan buah.
Pilar ketiga adalah mengkonsumsi pangan sehat. Konsumsi gizi seimbang (isi piringku) dapat mencegah efek dari Covid 19.
"WHO menyatakan tidak ada bukti bahwa Covid-19 desebarkan melalui kontak makanan atau kemasan makanan. Selain itu makanan bergisi terbukti meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tidah mudah tertular penyakit dan bila tertular akan lebih cepat pulih," tambahnya.
Keempat menjaga kebersihan diri dari lingkungan seperti 5 M. Lalu, terakhir adalah mengedukasi perilaku sehat, dapat dilakukan melalui media sosial. 
- MAKUKU Berikan Konsultasi Kesehatan Gratis Bagi Ibu dan Bayi di 10 Kota Besar Indonesia
- Tingkatkan Mutu Layanan Program JKN, Faskes Harus Dukung Penggunaan Produk Dalam Negeri
- DKK Semarang Catat 70 Siswa dan Guru Terpapar Covid-19
