Direktur SDM dan Umum BPJS Kesehatan, Andi Afdal menuturkan, sistem piramida dalam pelayanan Program JKN-KIS mendorong pelayanan primer yakni FKTP menjadi gate keeper pelayanan kesehatan dan tulang punggung Program JKN-KIS, sehingga peran FKTP ini perlu diperkuat. Pasalnya, FKTP ini merupakan kontak pertama individu dan keluarga ke sistem pelayanan kesehatan.
- Pemkab Purbalingga Bakal Jaring 35 Ribu Masyarakat Miskin Belum Terdaftar JKN
- Polres Purbalingga Gelar Vaksinasi Keliling Di Perusahan
- Kasus Positif Covid-19 Terus Turun, Jangan Sampai Kehilangan Fokus
Baca Juga
Hal itu diungkapkan Afdal saat meninjau langsung pelayanan kesehatan di Klinik Srikandi, Semarang untuk memastikan pelayanan yang diberikan oleh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tersebut kepada peserta JKN-KIS selama masa pandemi ini tetap berjalan dengan baik.
“Kami wajib memastikan FKTP dalam menjalankan aktifitas pelayanan kesehatan berpedoman kepada 4 fungsi pelayanan primer. FKTP diharapkan sebagai kontak pertama jika ada orang sakit dan membutuhkan pelayanan kesehatan dengan JKN-KIS, dia akan selalu ingat FKTP-nya bukan rumah sakitnya. Itu paradigma penting yang wajib ditanamkan,” ungkap Afdal, dalam siaran pers, Kamis (10/2).
Selain itu, prinsip kontinuitas, koordinasi, dan komprehensivitas layanan juga merupakan fungsi pelayanan primer yang harus dikelola dengan baik oleh FKTP.
Ia berharap, FKTP dapat memberikan pelayanan primer secara tuntas kepada peserta JKN-KIS, karena manfaat jaminan kesehatan bersifat pelayanan kesehatan perseorangan yang mencakup pelayanan promotif dan preventif sehingga risiko atau perburukan suatu penyakit dapat diminilalisir sejak di FKTP.
“Jika fungsi-fungsi tersebut bisa dijalankan dengan baik, Program JKN-KIS akan bisa berjalan dengan baik dan optimalisasi pelayanan prima bisa tercapai,” tutur Andi.
Sejalan dengan harapan tersebut, BPJS Kesehatan juga terus berbenah dan berinovasi. Seperti adanya layanan antrean online di aplikasi Mobile JKN, pasien JKN-KIS tidak perlu antre berlama-lama, sehingga mencegah terjadinya kerumunan. Selain itu adanya layanan konsultasi dokter melalui aplikasi Mobile JKN. Tak hanya efisien, keamanan data diri peserta saat mengakses fitur konsultasi dokter di aplikasi Mobile JKN juga terjamin kerahasiaannya.
Dokter klinik Srikandi, Anita Kustandriani menyampaikan terima kasih atas kunjungan BPJS Kesehatan dalam supervisi tersebut. Pihaknya berkomitmen selalu mempertahankan pelayanan kesehatan yang telah berjalan dengan baik akan terus meningkatkan mutu pelayanan sehingga bisa menjadi contoh bagi klinik-klinik yang lain.
“Apalagi saat ini BPJS Kesehatan memiliki banyak terobosan dalam mengedepankan pelayanan kesehatan. Prinsip kami sebagai pelayan kesehatan kami menyambut dengan baik akan hal ini. Sehingga peserta JKN-KIS yang datang ke klinik kami bisa berobat dengan nyaman,” ungkapnya.
- 30 Siswa SMP di Semarang Terpapar Covid-19
- Puluhan Peternak Ikuti Sosialisasi Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku
- MAKUKU Berikan Konsultasi Kesehatan Gratis Bagi Ibu dan Bayi di 10 Kota Besar Indonesia