Sejak dua minggu kemarin, perajin alkohol atau etanol di Mojolaban Sukoharjo, kewalahan melayani permintaan.
- Punya Tempat Tinggal dari Laba Jualan Bumbu di Pasar Tradisional
- MyPertamina Tebar Hadiah untuk Pelanggan, Rebut Hadiah Utama Pajero Sport
- Kapolsek Mranggen Imbau Pedagang untuk Waspada Upal
Baca Juga
Menyusul tingginya permintaan etanol, baik untuk kepentingan medis maupun warga yang untuk membuat hand sanitizer.
"Sudah dua minggu ini permintaan etanol naik terus sementara bahan baku pasokannya tetap," kata Sabariyono (77), perajin etanol dukuh Sentul desa Bekonang, Mojolaban, Sukoharjo, Rabu (25/3).
Dikatakan Sabar yang juga Ketua Paguyuban perajin etanol, kapasitas produksinya terbatas. Satu perajin rata rata menghasilkan 100 liter etanol berkadar alkohol 90% dalam waktu 8 hari, dengan tiga kali penyulingan.
"Kalau untuk kadar 60-70 persen bisa lebih cepat, tapi untuk kepentingan medis standarnya 90% dengan masa produksi 8 hari," imbuhnya.
Agar tidak mengecewakan pelanggan yang sebagian besar dari kalangan medis, Sabar terpaksa membatasi jumlah pembelian. Pembeli dengan permintaan 100 liter ia hanya bisa memberikan 20 liter saja. Tujuannya agar semua kebagian.
Harga alkohol juga melonjak naik 40%. Harga semula per liter Rp30 ribu, kini melonjak hingga Rp50 ribu.
Mojolaban, khususnya desa Bekonang merupakan sentra penghasil etanol sejak jaman penjajahan Belanda. Saat ini yang masih bertahan ada 55 perajin. Namun yang fokus memproduksi etanol kadar 90% hanya sekira 10 perajin saja, selebihnya baru dua kali penyulingan sudah dilepas ke pasaran.
Menanggapi tingginya permintaan etanol dilapangkan, Kepala Disperindagkop UKM Sukoharjo, Sutarmo menjelaskan, kapasitas produksi etanol kadar 90%, rata-rata per bulan yang dihasilkan dari para perajin di Desa Bekonang, sebanyak 68.750 liter sampai 103.125 liter.
"Produksi etanol di Mojolaban ini sebagian besar untuk memenuhi permintaan dari rumah sakit, apotek, dan pabrik rokok di wilayah Solo Raya dan sekitarnya. Kalau ada masyarakat yang ikut membeli untuk pembuatan hand sanitizer harap mengikuti aturan pembuatan yang baik dan benar," jelas Sutarmo.
- Yasip Segerakan Pembangunan Kluster Perkantoran
- Pertamina Bawa UMKM Tempe Indonesia Mendunia
- Semen Gresik Raih Predikat Gold Winner Kehumasan Terbaik Ajang The 1st Indonesia GPR Awards 2023 di Makassar