Curiga Tubuh Gilang Ada Luka Memar, Keluarga Lapor Polisi

Buntut Tewasnya Mahasiswa UNS

Sejumlah pelayat mulai mendatangi rumah keluarga Gilang Endi Saputra (21)  di Dusun Keti RT 2 RW 5, Desa Dayu, Kecamatan Karangpandan, Senin (25/10).


Gilang merupakan mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) semester 3 yang meninggal usai mengikuti diklat Resimen Mahasiswa (Menwa) di kampusnya.  

Keterangan dari Mulyati, nenek dari Gilang sampaikan sebelumnya cucunya pamit pada keluarga beberapa hari sebelumnya untuk mengikuti kegiatan di kampusnya. 

"Pamit Kamis malam, pukul 21.30 WIB ada kegiatan di kampus. Tapi nggak pernah cerita, ikut kegiatan apa," jelasnya Senin (25/10).

Selama mengikuti kegiatan di kampus, Gilang sempat berkomunikasi dengan sang ibu melalui telepon. Namun saat hari Minggu ibunya mencoba menghubungi,  nomer teleponnya tidak aktif. 

"Minggu ibunya telepon, hpnya mati," lanjut Mulyati.  

Namun tak disangka Senin dinihari tadi, sekira pukul 01.30 WIB, tiba-tiba datang dua orang ke rumah dan meminta keluarga untuk datang ke RS Dr Moewardi. Namun tidak dijelaskan secara jelas alasannya. 

"Pokoknya keluarga diminta datang ke rumah sakit," tuturnya.  

Namun sesampainya di rumah sakit justru kabar duka yang diterima keluarga.  Anak sulung dari dua bersaudara itu ternyata sudah meninggal dunia.  

Selanjutnya jenazah Gilang dibawa pulang oleh pihak keluarga. Sekira pukul 06.00 WIB, jenazah Gilang tiba di rumah duka. Saat dibuka itulah  keluarga kaget mengetahui di tubuhnya ada beberapa luka memar. Termasuk di bagian wajah,  tangan dan bagian belakang tubuh.  

"Ada memar di badan, di mukanya ada tanah. Pokoknya di badan banyak yang gosong (lebam)," ungkapnya.  

Atas kesepakatan keluarga kemudian melapor temuan luka-luka lebam di beberapa tubuh Gilang. Selanjutnya jasad Gilang kembali ke RS Dr Moewardi untuk dilakukan otopsi untuk mengetahui sebab pasti kematiannya. 

"Ya keluarga curiga akhirnya diputuskan lapor polisi," pungkasnya.