Dalam jangka lima tahun terakhir, 2018-2023, Palang Merah Indonesia (PMI) menggelontorka dana Rp 910 juta untuk rumah tidak layak huni (RTLH). Total ada 91 RTLH yang diperbaiki PMI Batang.
- Wali Kota Solo Minta Pembangunan Rel Layang Joglo Segera Dimulai
- Pemkab Purbalingga Usulkan Rute Penerbangan dari Bandara JB Soedirman
- Tiket Kereta Lebaran Sudah Bisa Dibeli
Baca Juga
"Masing-masing dana untuk perbaikan rumah Rp 10 juta," kata Ketua PMI Batang Achmad Taufiq saat Musyawarah Kabupaten (Muskab) 2023, Senin (27/2).
Ia menyatakan, dalam lima tahun kepemimpinannya masih ada dua hal yang jadi pekerjaan rumah. Pertama yaitu akreditasi Unit Donor Darah (UDD) yang ditargetkan rampung tahun ini.
Kedua, adalah terkqit izin pendirian apotek PMI. Fungsi apotek itu tidak hanya untuk kebutuhan PMI juga untuk masyarakat umum.
Taufiq, sapaan akrabnya, berharap para pemimpin PMI di periode baru bisa menambah program. Misalnya, dulu perbaikan Rtlh hanya dua rumah per kecamatan. Semoga bisa menjadi tiga rumah.
Untuk penggalangan bulan dana PMI dalam lima tahun terakhie mengalami pasang surut. Pada
2018 mencapai Rp1,04 miliar, tahun 2019 mencapi Rp1,1 miliar.
Lalu tahun 2020 dan 2021 itu karena masa pandemi Covid-19 kisaran Rp 600 juta karena tidak menjangkau masyarakat luas.
"Lalu di tahun 2022 kembali meningkat sebanyak Rp1,3 miliar," ucapnya.
- Harga Gas Elpiji 3 Kilo di Kudus Naik Mengejutkan, Segini Ternyata Besaranya
- Upaya Recovery Perekonomian, Kadin Kota Semarang Gelar Ramadhan Vaganza UMKM
- Biar Tak Merugi, PLN Dijanjikan Dapat Subsidi