Dana Terbatas, Pemkot Solo Gandeng TNI untuk Bedah Rumah

Hadir dalam penyerahan  di kawasan Setabelan, Walikota Solo Gibran Raka Buming Raka maksimalkan berjanji dana corporate social responsibility (CSR) dari berbagai pihak untuk mendukung program rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) di Kota Solo.


Pemerintah kota Solo selama ini menggandeng TNI, Bank Jateng, juga CSR lainnya membantu agar tidak ada lagi Rumah Tidak Layak Huni di Kota Surakarta. Kali ini total ada 12 unit Rumah Layak Huni (RULANI).

Gibran sebut pihaknya menggandeng TNI dan juga pihak-pihak lainnya untuk membantu program Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Karena kuota RTLH dari Pemerintah Kota Surakarta memang terbatas.

"Makanya harus kolaborasi seperti ini kalau nunggu kuota pertahun ya nggak habis-habis makanya kita intervensi seperti ini ya meskipun dengan lahan yang terbatas yang penting rumahnya sudah berkeramik ndak bocor, itu saja. Dan kalau disinikan sudah bersertifikat semuanya," beber Gibran, Jumat (21/1). 

Kepada mereka penerima manfaat Gibran pastikan setelah direhab rumahnya menjadi nyaman dan tidak bocor dan kebanjiran lagi. 

"Semoga tidak bocor lagi, dan masyarakat yang rumahnya belum layak bisa kita bantu, apalagi yang bocor dan lantainya masih tanah," lanjut Gibran.  

Dandim 0735/Solo, Letkol Inf Devy Kristiono, menambahkan pihaknya telah merenovasi 42 RTLH di  wilayah Solo dalam 3 tahap perbaikan. Total ada 12 rumah direhab dan 3 MCK di Pringgading RT 04 RW 09 Kelurahan Setabelan.

"Terkait anggaran, berasal dari bantuan berbagai pihak. Bantuan masuk ke kami ada yang berbentuk barang dan anggaran. Semuanya bisa saling supportlah," pungkasnya.