Dapat Persuasi, Warga Desa Pasarbanggi Batal Demo Ke Pabrik Sepatu

Warga Desa Pasarbanggi, Rembang Kota, Batal Menggelar Aksi Demo Ke Pabrik Sepatu PT Pokphan Work Indonesia (PWI) Di Desa Setempat Yang Menurut Rencana Akan Digelar Jumat Pagi (11/10). Yon Daryono/RMOLJawaTengahWarga Desa Pasarbanggi, Rembang Kota, Batal Menggelar Aksi Demo Ke Pabrik Sepatu PT Pokphan Work Indonesia (PWI) Di Desa Setempat Yang Menurut Rencana Akan Digelar Jumat Pagi (11/10). Yon Daryono/RMOLJawaTengah
Warga Desa Pasarbanggi, Rembang Kota, Batal Menggelar Aksi Demo Ke Pabrik Sepatu PT Pokphan Work Indonesia (PWI) Di Desa Setempat Yang Menurut Rencana Akan Digelar Jumat Pagi (11/10). Yon Daryono/RMOLJawaTengahWarga Desa Pasarbanggi, Rembang Kota, Batal Menggelar Aksi Demo Ke Pabrik Sepatu PT Pokphan Work Indonesia (PWI) Di Desa Setempat Yang Menurut Rencana Akan Digelar Jumat Pagi (11/10). Yon Daryono/RMOLJawaTengah

Rembang - Warga Desa Pasarbanggi, Rembang Kota, batal menggelar aksi demo ke Pabrik Sepatu PT Pokphan Work Indonesia (PWI) di desa setempat. Menurut rencana, aksi akan digelar Jumat pagi (11/10). 

Namun dengan berbagai pertimbangan dan masukan dari berbagai pihak, aksi ditunda.  Diantara pertimbangannya adalah kondusivitas daerah menjelang Pelantikan Presiden pada 20 Oktober 2024, dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 27 November. 

Akhirnya disepakati dengan pihak terkait Polres, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dan Pemerintah Desa (Pemdes), aspirasi akan disalurkan melalui dialog terbatas dengan pihak manajemen PWI.

Kepala Desa (Kades) Pasarbanggi H Rasno saat dikonfirmasi media ini, Jumat (11/10) mengatakan, ada beberapa hal pokok kenapa warga Pasarbanggi akan menggelar aksi demo ke pabrik sepatu PT PWI.

Antara lain, banyak warga Pasarbanggi berkelamin laki-laki yang melamar ke PT PWI tidak diterima. Namun, nyatanya banyak tenaga pria dari luar desa ring satu justru diterima.

"Sebenarnya kami akan menggelar aksi demo pada Senin (07/10) lalu. Namun, pihak Polres Rembang memberi izin Jumat. Namun, pada saat kami sudah mau melakukan persiapan matang, pihak-pihak terkait memberi masukan dan pertimbangan. Akhirnya kita sepakat untuk melakukan dialog terbatas dengan pihak manajemen PT PWI," terang Rasno.

Rasno menambahkan, "Kami tidak mau jika dialog dilakukan di lokasi pabrik. Namun di gedung DPRD, biar dialog itu menjadi representatif dan tuntas". 

"Warga juga menuntut agar HRD perusahaan itu bernama Dosmer dipecat. Karena ada dugaan dialah yang masih dalam penerimaan karyawan," tambah Rasno.

Manajer PT PWI, Ali, saat dikonfirmasi RMOLJateng via ponselnya tidak mau menjawab. "Maaf saya tidak punya kewenangan memberi keterangan kepada media," jawab Ali singkat.