Deteksi Bencana Dini, BPBD Pantau Melalui EWS

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mulai melakukan pemantauan bencana dini melalui early warning system (EWS) yang sudah terpasang di tujuh titik rawan banjir.


Tujuh EWS ini sudah dilengkapi CCTV sehingga mudah dalam pemantauannya. EWS ini berfungsi untuk mendeteksi kemungkinan bencana banjir terutama yang akan terjadi di Daerah Aliran Sungai (DAS) di kota Semarang.


Alat ini berfungsi memantau debit air secara realtime. Harapannya, bisa segera mengambil langkah antisipasi sebelum banjir bandang tiba.


"Kita terus lakukan monitoring debet air secara realtime di DAS yang rawan seperti Sungai Plumbon dan Beringin," kata Sekretaris BPBD Kota Semarang, Winarsono, Kamis (9/9).


Winarsono menyebutkan, ada dua titik EWS yang ditempatkan di Sungai Plumbon, Tiga di Sungai Beringin, satu di Sungai Pengkol dan satu di Sungai Babon. Nantinya EWS juga akan dipasang di Banjir Kanal Barat dan Banjir Kanal Timur. 


"Khusus longsor, kita pasang  satu EWS  bantuan dari BNPB di Kelurahan Sukorejo, Gunungpati. Saat ini EWS itu belum dipasang karena masih dalam perbaikan," bebernya.

Dari data dari BMKG, prediksi puncak musim penghujan akan terjadi pada akhir tahun 2021 dan awal tahun 2022.


BPBD juga terus melakukan koordinasi dengan stake holder terkait untuk meningkatkan kewaspadaan kebencanaan. Sedangkan untuk mengantisipasi bencana, warga bisa melakukan pembersihan sungai ataupun saluran air agar ketika hujan nanti bisa mengalir dengan lancar. 


"Sarana dan prasarana mitigasi bencana seperti perahu karet, genset dan dapur umum sudah kami siapkan. SDM serta logistik, bantuan untuk warga terdampak bencana juga disiapkan dengan baik," pungkasnya.