Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mencatat dari assesment sementara, ada sekitar 400 KK di wilayah Tambaklorok, Kelurahan Tanjung Mas yang terkena dampak banjir rob cukup parah. Mereka yang terdampak berada di empat RW yakni RW 13, RW 14, RW 15 dan RW 16. Sedangkan satu RW yakni RW 12 relatif cukup aman dari genangan rob karena jalan kampung terbilang cukup tinggi.
- Jurnalis dan Pewarta Foto RMOL Jateng Raih Anugerah Jurnalistik Pertamina 2022
- Gandeng UMKM, PUI Javanologi Gelar International Talkshow dan Javanologi Virtual Exhibition
- Dinkes Karanganyar Siapkan 2000 Dosis Vaksin Moderna untuk Peserta Tes CASN
Baca Juga
Sekretaris BPBD Kota Semarang, Winarsono menyampaikan, kondisi air pasang atau rob memang sudah terjadi sejak Minggu (22/5) malam namun dalam beberapa jam surut dan Senin (23/5) kembali naik hingga menggenangi jalan perkampungan dan rumah warga.
“Ketinggian air rob bervariasi tergantung dengan tinggi rendahnya kondisi daerah masing-masing," kata Winarsono, Senin (23/5).
Ia menyebut, selain di Kelurahan Tanjung Mas, banjir rob juga terjadi di Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, Kelurahan Kemijen dan Kelurahan Tambakrejo di Kecamatan Gayamsari.
"Kami sudah melaksanakan penanganan meminjamkan pompa air kepada warga untuk menyedot air rob agar surut. Pompanisasi cukup efektif untuk penanganan dampak air rob mengurangi air pasang. Pompa air cukup besar kapasitasnya, dengan slang ukuran diameter 25 sentimeter. Saat ini satu unit pompa air, jika warga membutuhkan pompa air lagi pihaknya koordinasi dengan pihak PU," bebernya.
Selain melakukan pompanisasi, pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak kelurahan setempat untuk berupaya agar setiap tahunnya bisa mengusulkan dalam Musrenbang, baik tingkat kecamatan hingga tingkat kota untuk peningggian jalan kampung. Hal ini bertujuan untuk mengurangi banjir air rob terutama di jalan perkampungan warga.
“Kami juga mengirimkan bantuan logistik, berupa nasi bungkus kepada warga yang terdampak rob, karena mereka tidak sempat memasak adanya air rob tersebut,” tuturnya.
BPBD mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada akan datangnya banjir rob susulan. Salah satu upayanya dengan mengamankan barang-barang dan surat berharga agar tidak terkena banjir rob.
- BPBD Kota Semarang Pasang 10 Unit EWS Tahun Depan
- Deteksi Bencana Dini, BPBD Pantau Melalui EWS