Dewan Dukung Pasar Bulu Dijadikan Tempat Bagi Pelaku Ekonomi Kreatif

Komisi B DPRD Kota Semarang mendukung rencana Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, untuk memberikan ruang bagi pelaku ekonomi kreatif kota Semarang membuka dagangannya di Pasar Bulu.


Komisi B DPRD Kota Semarang mendukung rencana Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, untuk memberikan ruang bagi pelaku ekonomi kreatif kota Semarang membuka dagangannya di Pasar Bulu.

Pasar Bulu yang sudah diubah menjadipasar modern sejaktahun 2014 oleh Pemerintah Kota Semarang, akan sangat disayangkan jika dibiarkan mangkrak dan tidak ditempati, lantaran para pedagang Pasar Bulu banyak yang membiarkan kiosnya kosong dengan alasan sepi pembeli.

Anggota Komisi B DPRD Kota Semarang, Meli Pangestu yang sempat mengunjungi Pasar Bulu beberapa bulan lalu mengatakan jika lantai 3 Pasar nampak sepi karena sebagian besar kios Pasar sudah tutupbahkan tidak sedikit yang sudah di segel oleh Dinas Perdagangan kota Semarang.

"Saya beberapa bulan lalu mendatangi Pasar Bulu bertemu dengan beberapa pedagang dan kepala pasar, saya melihat kondisinya memprihatinkan, kiosnya terbengkalaitanpa ada pedagang dan minimum transaksi disana," jelas Meli sata di hubungi melalui sambungan telepon, Senin (31/5).

Meli menyaksikan langsung beberapa kios sudah tertempel surat sita. Namun. lanjutnya, menurut Kepala Pasar memang ada beberapa pemilik kios yang hingga kini tidak diketahui keberadaannya.

Sedangkan dari Dinas Perdagangan belum berani melakukan pembongkaran kios tersebut karena kios-kios dibuat sendiri oleh para pedagang.

"Memang dilema, Dinas belum bisa membongkar karena menurut para pedagang, kios ini dibuat oleh mereka sendiri, tapi disisi lain juga dirasa sangat disayangkan dibiarkan kosong dan tidak terurus," ungkapnya.

Meli juga sempat mengusulkan kepada Dinas Perdagangan untuk membenahi area lantai 3 Pasar agar nantinya masih bisa digunakan untuk UMKM atau pelaku ekonomi lainnya.

Namun dengan catatan perlu pembenahan untuk area parkir bawah (basement) yang masihterlihat kotor dan gelap.

"Kebersihan pasar dan fasilitas harus menunjang dulu baru lantai 3 bisa digunakan dengan baik. Banyak UMKM dan teman-teman Disabilitas yg ingin menempati asal dinas jg bs mengundang pengunjung," terangnya.

Untuk itu langkah yang diambil Wali Kota Semarang untuk memberikan tempat bagi pelaku ekonomi kreatif agar bisa memanfaatkan Pasar Bulu, dianggapnya tepat.

Meli juga berharap nantinya Dinas Perdagangan bisa berkolaborasi denganDinas Pariwisata untuk bisa mengundang para wisatawan datang ke Pasar yang berada di pusat kota Semarang ini.

"Ya, bisa dengan mengadakan event-event yang bersifat bulanan bukan musiman sesaat untuk bisa mengundang orang datang ke Pasar Bulu. Intinya kami sangat mendukung dan siap membantu Pemerintah untuk menjadikan Pasar Bulu "hidup" lagi," pungkasnya.