Dewan Syariah Kota Surakarta Salurkan Bantuan Donasi Untuk Palestina

Dewan Syari'ah Kota Surakarta (DSKS) menyerahkan bantuan donasi untuk Palestina berupa dana sebesar Rp289.599.000, melalui tiga lembaga kemanusiaan.


Dewan Syari'ah Kota Surakarta (DSKS) menyerahkan bantuan donasi untuk Palestina berupa dana sebesar Rp289.599.000, melalui tiga lembaga kemanusiaan.

Diantaranya KISPA, Sahabat Al-Aqsha, dan MER-C.
Bantuan secara simbolis diserahkan kepada masing-masing perwakilan tiga lembaga tersebut yang diundang hadir di kantor sekretariat DSKS, Pajang, Laweyan, Solo, Selasa (25/5).

"Nilainya (bantuan) ini mungkin tidak seberapa jika dibandingkan dengan penderitaan warga Palestina, tidak ada artinya. Tetapi ini menegaskan bahwa kami akan terus berjuang membantu warga Palestina," terang Sekjen DSKS Abdullah Khoir didampingi Humas DSKS Endro Sudarsono.

Dijelaskan, mekanisme penggalangan dana bantuan selama ini dengan menampilkan tiga nomor rekening KISPA, Sahabat Al-Aqsha, dan MER-C di akun media sosial (medsos) DSKS maupun melalui publikasi setiap kegiatan. Dengan cara ini, masyarakat dapat langsung transfer sesuai lembaga kemanusiaan yang dipilihnya.

"Kerjasama penggalangan dana dengan tiga lembaga ini tetap terus berjalan dengan menampilkan tiga nomor rekening masing-masing. Sehingga ketika ada masyarakat yang ingin menyumbang bisa menyalurkan melalui rekening tersebut," paparnya.

Diungkapkan, dana yang terkumpul dari masyarakat seluruhnya dihimpun melalui transfer selama enamhari, mulai 19-24 Mei. Di luar penggalangan dana melalui transfer, beberapa hari terakhir juga ada kegiatan do'a dan aksi penggalangan dana langsung di lokasi kegiatan.

"Alhamdulillah respon masyarakat sangat bagus, salah satunya saat kami mengadakan acara malam munajat, channel DSKS saja pada malam digelarnya acara itu ditonton sekitar 10 ribu orang," tandasnya.

Salah satu perwakilan dari MER-C, Dr Panji menyampaikan, saat ini kondisi rakyat Palestina sangat memprihatikan lantaran terus menerus digempur oleh pasukan Israel. Bahkan akibat serangan itu, tidak hanya pejuang Palestina saja yang menjadi korban, namun warga sipil terdiri anak-anak dan ibu-ibu juga turut menjadi korban.

"Dari catatan kami, sekitar 1.900 lebih orang mengalami luka-luka, dimana 500 orang diantaranya dirawat di rumah sakit Indonesia di Gaza. Keberadaan rumah sakit Indonesia menjadi faktor sangat penting ditengah keterbatasan fasilitas kesehatan di Palestina sendiri," ujarnya.

Tidak hanya membantu menangani korban konflik, rumah sakit Indonesia rupanya juga memiliki andil besar dalam penanganan pandemi Covid-19 bagi rakyat Palestina. Namun akibat adanya konflik, laboratorium rumah sakit mengalami permasalahan akibat adanya pembatasan obat dan vaksin di jalur Gaza oleh Israel.

"Selain menangani korban konflik dan pengembangan rumah sakit Indonesia di Gaza, kami juga rutin mengirim tim-tim, baik itu tim konstruksi untuk rumah sakit maupun tim medis.

Dalam waktu dekat, kami akan mengirim tim bantuan medis, terutama tim bedah, terdiri dokter spesialis ortopedi, bedah, anestesi, perawat bedah dan dokter umum," pungkasnya.