Sebuah festival kebudayaan tidak harus berkaitan dengan suka cita. Di Pemalang, proses ritual pengambilan air dari sumber Lereng Gunung Slamet bertajuk 'Festival Wong Gunung 2019' itu menjadi atraksi budaya yang unik.
- Pagelaran Budaya “Satu dalam Cita” Digelar di Solo
- Reog Ponorogo Ditetapkan UNESCO Sebagai Warisan Budaya Takbenda
- Gedung Bersejarah di Kota Lama Semarang Roboh, Ini Tanggapan Pemkot Semarang
Baca Juga
Prosesi 'Ritual Agung Banyu Panguripan' tersebut menggambarkan bagaimana kisah tujuh kesatria terpilih yang ditugaskan mengambil air dari tujuh sumber mata air Gunung Slamet.
Setelah air berhasil diambil, kemudian Banyu Panguripan itu diruwat, dikirab dan diserahkan kepada masyarakat.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengapresiasi kreativitas masyarakat itu. Menurutnya, masyarakat Jawa Tengah adalah orang-orang kreatif yang memiliki jiwa seni tinggi.
"Jawa Tengah memiliki potensi budaya tradisional yang sangat berlimpah. Kalau semua disatukan dan dilestarikan, tentu akan menjadi kekuatan besar. Hari ini saya terkejut, kisah kesulitan air karena kemarau saja bisa jadi pertunjukan sebagus ini," kata Ganjar, Minggu (8/9).
Ganjar juga mengomentari terkait kondisi kekurangan air bersih di Kecamatan Pulosari. Saat ini lanjut dia, program air bersih untuk Kecamatan Pulosari sudah dikerjakan oleh pemerintah pusat, dan dalam proses penyelesaian Detail Engineering Design (DED).
"Saya akan kawal sendiri program ini, agar dalam 1-2 tahun ke depan, daerah ini sudah tidak kesulitan air bersih lagi," tegasnya.
Bupati Pemalang, Junaedi mengatakan, Festival Wong Gunung awalnya hanya kegiatan seni kecil dari beberapa wilayah di Pemalang. Kemudian, prosesi itu digabungkan menjadi lebih besar dalam empat tahun terakhir.
"Alhamdulillah antusiasme masyarakat menyaksikan prosesi ini semakin besar. Kami berharap, festival ini dapat masuk dalam kalender event nasional agar semakin banyak wisatawan yang datang ke Pemalang," kata dia.
Terkait persoalan air, Junaedi juga membenarkan bahwa program penyaluran air bersih untuk Kecamatan Pulosari sudah berjalan. Tahun depan, program yang digarap pemerintah nasional itu akan terwujud.
"Mudah-mudahan program ini nantinya bisa mengatasi persoalan air bersih yang selama ini selalu menjadi momok masyarakat Pulosari," pungkasnya.
- Pertunjukan Seni Ketoprak, Meriahkan HGN di Banjarnegara
- Wawalkot Tegal Belajar Membatik di Museum Batik Pekalongan
- Wali Kota Gibran Dapat Gelar Bangsawan Dari Keraton Solo