Dies Natalis ke-64, Undip Kukuhkan Diri Jadi Universitas Riset

Atlet Undip Sumbangkan 18 Medali di PON XX Papua
 Penghargaan Undip untuk para doktor baru lulusan dalam dan luar negeri. / youtube.
Penghargaan Undip untuk para doktor baru lulusan dalam dan luar negeri. / youtube.

Universitas Diponegoro (Undip) mengukuhkan diri sebagai universitas riset. Hal itu diungkapkan Rektor Undip Prof Yos Johan Utama, dalam Dies Natalis ke-64, Jumat (15/10/2021).


Inovasi yang patut dibanggakan dan terbukti berkontribusi di bidang medis, adalah Generator Ozon Medis (GOM), yang menjadi salah satu bukti riset para peneliti Undip yang mumpuni dan diakui dunia internasional.

Produk inovasi yang dikembangkan oleh Center for Plasma Research (CPR) Undip itu dibuat dengan dengan sentuhan teknologi plasma ozon, sangat potensial diaplikasikan di bidang medis. Teknologi plasma ini bermanfaat untuk sterilisasi, pengurangan polusi udara di ruang-ruang tunggu, pencegahan transmisi nosocomial di rumah-rumah sakit. Selain itu teknologi plasma khususnya teknologi plasma dengan reaktor dielectric barrier discharge (DBD dan Double dielectric barrier discharge (DDBD) dapat digunakan untuk membangkitkan ozon.

Ozon medis ini dalam program LPDP Rispro Kompetitif komersial digunakan untuk terapi adjuvant/tambahan pada terapi luka diabetes militus. Metode terapi yang digunakan adalah ozone bagging. Pemanfaatannya sendiri telah dinyatakan aman dan diperbolehkan penggunaannya  di dunia Internasional.

Namun demikian, tetap dibutuhkan generator ozon medis dengan standar yang baik agar memperoleh manfaat yang optimal serta aman bagi kesehatan manusia. Berdasarkan dosisnya, GOM yang baik mengacu pada standar  Internasional yang dikeluarkan oleh Dr. J. Hänsler.

Prof Yos menegaskan, Dies Natalis ke-64 yang mengusung tagline “Globalisasi, Kolaborasi, Akselerasi”, Undip akan terus memberikan kontribusi dan inovasi bagi kemanfaatan umat.

“Ini artinya bukan hanya prestasi-prestasi Undip yang sudah mendunia, tetapi juga riset peneliti Undip yang mulai diakui dunia internasional,’’ papar  Prof Yos.

Ditegaskan, bukan hanya riset yang maju berkembang, namun juga prestasi mahasiswa pun begitu membanggakan.

“Selamat atas capaian prestasi para mahasiswa Undip dalam keikutsertaan PON XX Papua berhasil memberikan prestasi yang sangat membanggakan dengan raihan 18 medali yakni 6 medali emas, 4 medali perak dan 8 medali perunggu dari berbagai cabang olah raga,’’ ungkapnya.  

Salah satu mahasiswa Undip peraih empat medali emas di ajang PON XX Papua. / youtube.

Sebelumnya,  prestasi juga datang dari dua mahasiswa Undip dalam ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi atau Pilmapres Tingkat Nasional Tahun 2021 yang digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Kemudian, dalam ajang PIMNAS, Undip masuk peringkat ke-4 nasional dari 37 Tim PKM yang lolos di PIMNAS ke-34 Tahun 2021.

‘’Apa yang sudah diraih Undip adalah kolaborasi dari semua elemen baik dosen, tenaga pendidik, mahasiswa, alumni dan semua warga kampus.’’ tegasnya.

Atas raihan yang sudah dicapai, pada dies kali ini, Undip memberikan penghargaan kepada sejumlah 29 doktor baru yang terdiri dari 26 doktor lulusan dari dalam negeri dan 3 doktor lulusan luar negeri. Selanjutnya para doktor nanti akan dipacu untuk meraih gelar guru besar dengan akselerasi program OPOC (One Professor One Candidate).

Penghargaan juga diberikan kepada mahasiswa berprestasi, tenaga pendidik berprestasi, tenaga kebersihan yang turut mewujudkan Undip sebagai kampus hijau, nomor dua untuk perangkingan greemetric.

‘’Hal lain yang tidak kalah penting, Undip juga memberikan nama jalan di lingkungan kampus dengan nama mantan Rektor yang sudah wafat sebagai wujud terima kasih dan penghargaan atas jasa yang telah diberikan untuk membangun dan memajukan Undip,’’  pungkasnya.