Polemik penataan Pasar Johar hingga saat ini memang belum usai. Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Semarang terus berupaya melakukan penataan pedagang ke Pasar Johar.
- Simpul Ekonomi Jawa Jadi Brand Kota Semarang
- IHSG Respon Positif Kemenangan Prabowo-Gibran
- Volume Penumpang Kereta Api Masih Tinggi
Baca Juga
Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Nurkholis mengatakan pihaknya akan berupaya mengakomodir pedagang Pasar Johar dengan menyesuaikan kondisi pasar saat ini. Nurkholis menyampaikan akan segera menindaklanjuti perintah Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, untuk mengakomodir pedagang yang hingga saat ini belum mendapat lapak sama sekali.
"Saat ini kami akan menindaklanjuti apa yang disampaikan Pak wali. Kami akan berusaha sebisa mungkin segera menempatkan pedagang ke kawasan Pasar Johar. Kami sesuai aturan. Sepanjang bisa dilakukan segera ya kami segera. Kami berupaya semaksimal mungkin untuk mengisi," ungkap Nurkholis, Rabu (24/8).
Nurkholis memaparkan ada dua hal yang membuat h8ingga saat ini masih ada pedagang belum bisa masuk ke Pasar Johar baru. Pedagang sebenarnya telah melakukan pendaftaran melalui sistem e-pendawa, namun saat mulai penempatan, pedagang belum mau langsung menempati lapak yang didapat sesuai dengan hasil undian. Dengan demikian, lapak yang tidak ditempati tersebut secara otomatis diberikan bagi pedagang yang memang mau menempati.
Hal yang kedua, menurut Nurkholis adalah pedagang memang belum terdaftar dalam sistem e-pandawa. Hal tersebut karena ada beberapa kendala, misalnya pedagang tersebut memiliki izin untuk dasaran terbuka yang memang tidak akan ditempatkan di kawasan Cagar Budaya, karena Pasar Johar hanya diisi dengan los dan kios. Sehingga pedagang dengan izin dasaran terbuka memang sampai saat ini belum dilakukan penempatan.
"Di johar belum ada dasaran terbuka. Adanya kios dan los. Kalau pedagang dasaran terbuka dimasukan ke kios atau los otomatis akan ada protes dari pedagang lain," bebernya.
Terkait dengan permintaan pedagang yang menginginkan pengundian gelombang kedua untuk ditunda sampai penataan gelombang pertama selesai, pihaknya akan menampung usulan tersebut. Disdag akan menyelesaikan untuk penataan pedagang yang memang memiliki izin kios dan los agar bisa segera menempati lapak di Pasar johar baru yang kosong yang disesuaikan dengan zonasi yang ada.
"Ya ini termasuk dengan permintaan pedagang yang minta pedagang kacamata pindah ke lantai dua. Nanti kami akan undang semua kelompok baik kacamata dan konveksi untuk koordinasi," tuturnya.
Sementara untuk pedagang pancakan dan dasaran terbuka rencananya akan ditempatkan di Shopping Center Johar (SCJ). Namun untuk menata pedagang tersebut di SCJ, pihaknya perlu melakukan persiapan untuk menghitung jumlah lapak dengan jumlah pedagang yang akan ditempatkan di sana.
Ia menjelaskan untuk pembangunan SCJ dari lantai 3 hingga 5 memang sudah dilakukan oleh Dinas Penataan Ruang (Distaru). Namun untuk akses bagi pedagang dan pembeli seperti eskalator dan lift memang masih belum diperbaiki.
"Kalau tidak difasilitasi lift dan eskalator akan menjadi persoalan juga. Sedangkan, lantai 1 dan 2 saat ini masih dikuasai pihak ketiga. Ini juga menjadi pemikiran," jelasnya.
Ia berharap bagi para pedagang yang memiliki izin dasaran terbuka bisa tetap bersabar menunggu penaraan di SCJ. "Kami berupaya semaksimal mungkin lapak-lapak yang kosong diisi asal sesuai zonasi dan status yang dimiliki, sedangkan dasaran terbuka harus masuk gelombang kedua," pungkasnya.
- Enam Kabupaten Di Muria Raya Disuntik Pasokan Gas Melon Selama Lebaran
- Dinnakerind Demak: Lamar Kerja? Ikut Pelatihan BLK Saja
- Sukirman: Harus Ada Edukasi Agar Tidak Terjerat Perdagangan Rokok Ilegal