Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Salatiga Yuni Ambarwati menegaskan, seluruh jenjang pendidikan SD dan SMP, serta SMA/SMK di Salatiga segera menerapkan kurikulum/ mata pelajaran (mapel) muatan lokal gastronomi.
- Inovasi Pencegahan Stunting Terintegrasi Melalui Swadaya Warga Kutowinangun Lor, Menjadi 'Role Mode' di Salatiga
- 21 Sekolah di Salatiga Ditutup Buntut Ditemukan Kasus Covid-19
- Disdik Salatiga Masih Kaji Pelaksanaan Penilaian Tengah Semester
Baca Juga
"Maksudnya pendidikan Gastronomi dimasukkan mapel Seni Budaya, Ketrampilan, Lrakarya, atau Kewirausahaan untuk jenjang SD,SMP,SMA/SMK," kata Yuni Ambarwati kepada RMOLJateng, Minggu (26/9).
Ia menerangkan, penerapan mapel gastronomi merupakan upaya melaksanakan paradikma baru pendidikan sesuai kebutuhan anak. Sekaligus, mendukung Kota Salatiga sebagai Kota Kreatif Gastronomi.
"Lha ini kan mendukung Kota Salatiga sebagai Kota Kreatif Gastronomy, dan baru kita siapkan Perwalinya," terang Yuni.
Setidaknya, lanjut dia, Disdik Salatiga akan mulai menerapkan Tahun Ajaran (TA) 2021/2022.
Dalam pelaksanaannya, penerapan mapel gastronomi kepada anak didik mempraktekkan langsung berbagai produk olahan makanan, terutama makanan tradisional khas Kota Salatiga.
Sebagai informasi, melalui Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) yang berada di bawah Kemendikbud-Ristek RI, merekomendasikan Kota Salatiga masuk nominasi UNESCO Creative Cities Network (UCCN) Tahun 2021, kategori Creative City of Gastronomy.
- Inovasi Pencegahan Stunting Terintegrasi Melalui Swadaya Warga Kutowinangun Lor, Menjadi 'Role Mode' di Salatiga
- Polemik PIP PDI-P Disoal Partai Gerindra, Kadis Pendidikan Salatiga : Posisi Kami Netral, Tidak Ikut Politik
- Disdik Salatiga Ajukan 133 orang Guru Jadi P3K