Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Salatiga Yuni Ambarwati mengatakan, vaksinasi bagi siswa bukan syarat utama mengikuti kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Salatiga.
- Inovasi Pencegahan Stunting Terintegrasi Melalui Swadaya Warga Kutowinangun Lor, Menjadi 'Role Mode' di Salatiga
- 21 Sekolah di Salatiga Ditutup Buntut Ditemukan Kasus Covid-19
- Disdik Salatiga Masih Kaji Pelaksanaan Penilaian Tengah Semester
Baca Juga
"Dalam SKB 4 Menteri memang disebutkan bukan syarat utama untuk PTM dimasa pandemi Covid-19. Namun lebih baik dalam rangkaian pengendalian dan pencegahan, khusus di lingkungan sekolah," kata Yuni Ambarwati kepada wartawan, Selasa (7/9).
Ia juga menerangkan, dalam SKB 4 Menteri disebutkan pula terdapat fase demi fase di kabupaten kota yang akan menggelar PTM perdana. Dan di Salatiga termasuk fase transisi.
"Dan kita masuk masa fase transisi selama satu bulan. Diawal kita izinkan 230 sekolahan terlebih dahulu untuk bisa PTM tahap pertama ini," paparnya.
Di bulan kedua jika kondisi semakin baik, bukan tidak mungkin ditegaskan Yuni PTM akan dibuka 100 persen. Yang jelas, Protkes Covid-19 di seluruh sekolahan di Salatiga harus siap terlebih dahulu termasuk pengajar.
"Harapannya, Minggu berikutnya bertambah. Di bulan kedua kita masuk ke Adaptasi Kebiasaan Baru," imbuhnya.
- Inovasi Pencegahan Stunting Terintegrasi Melalui Swadaya Warga Kutowinangun Lor, Menjadi 'Role Mode' di Salatiga
- Polemik PIP PDI-P Disoal Partai Gerindra, Kadis Pendidikan Salatiga : Posisi Kami Netral, Tidak Ikut Politik
- Disdik Salatiga Ajukan 133 orang Guru Jadi P3K