Dishub Mulai Uji Coba Parkir Elektronik di Empat Ruas Jalan

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang memulai uji coba penerapan parkir elektronik di empat ruas jalan yang ada di Kota Semarang. Ruas jalan tersebut antara lain Jl. MT Haryono yang dimulai dari simpang pringgading hingga ujung bubakan, Jl. Agus Salim mulai dari bundaran bubakan hingga simpang Pekojan, Jl. Pekojan dan Jl. Wahid Hasyim.


Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Semarang, Danang Kurniawan, mengatakan ujicoba yang dimulai pada hari ini, Rabu (2/2) dimulai pada pukul 09.00. Empat ruas jalan ini dipilih karena memang memiliki potensi keramaian karena memang banyak area pertokoan.

"Dari 4 ruas ada sekitar 36 juru parkir (jukir) yang sudah dibekali alat dan aplikasinya dan sudah di uji coba dari jam 09.00 dan hingga saat ini sudah masuk 400 transaksi namun ada beberapa yang error sekitar 20 persen karena pengguna belum selesai transaksi sampai OK," kata Danang kepada RMOL Jateng.

Danang mengatakan jika minggu lalu Dishub sudah mengadakan sosialisasi dan pelatihan bagi jukir yang akan mengikuti uji coba parkir elektronik mulai hari ini. Setiap ruas jalan, lanjut Danang, sudah ada petugas dari Dishub yang berjaga untuk memantau dan membantu para jukir jika terjadi kesulitan dalam penggunaan aplikasi.


Lebih lanjut, Danang menyebut untuk membiasakan para jukir menggunakan aplikasi parkir elektronik memang tidak bisa cepat. Pasalnya harus merubah kebiasaan dari penggunaan tunai ke non tunai.


"Namun karena merubah kebiasaan orang dari tunai ke Cashless itu kan tidak mudah misal alasannya Hp ketinggalan atau sengaja tidak masuk diganti orang. Kita akan terus awasi dan upayakan terus agar mereka tertib dan persentase parkir yang masuk bisa terus nambah," ungkapnya.


Danang berharap parkir elektronik yang rencananya akan diuji coba selama tiga bulan ini akan mengalami progres yang baik. Sehingga setelah bulan ketiga penerapan uji coba, maka jumlah ruas jalan yang di terapkan parkir elektronik bisa ditambah lagi.


"Ujicoba rencananya 3 bulan ini akan kita pantau terus dan evaluasi dan kita laporkan hasilnya pada pimpinan dan harapannya setelah 3 bulan kita tambah ruas baru dan selanjutnya tidak ada transaksi cash di lapangan semuanya cashless," bebernya.


Danang menyebutkan jika nantinya masih ada masyarakat yang belum memiliki aplikasi e wallet, maka jukir telah dibekali aplikasi untuk membayarkan terlebih dahulu menggunakan cashless dan warga yang parkir hanya tinggal memberikan uang tunai pada jukir.


"Kita siapkan aplikasi di tiap jukir lalu orang tersebut akan mengganti dengan uang tunai, tapi Hanya awal ujicoba ini nanti seterusnya diharapkan masyarakat dan jukir terbiasa dengan parkir elektronik," tuturnya.

Disinggung tentang sanksi jika jukir ketahuan tidak menggunakan aplikasi parkir elektronik, Danang menyebut akan ada berbagai sanksi mulai dari teguran hingga pemecatan jukir yang nakal.


"Nanti di bulan kedua kita ada penertiban dan kalau memang para jukir tidak mau mengikuti aturan ini maka kita akan ambil sanksi kita akan pecat atau kita ganti. Namun satu bulan ini para jukir kita bimbing dan kita bina tapi tetap ada peringatan dan catatan dan bisa kita kenakan SP juga kepada jukir yang melanggar," tandasnya.


Sementara itu, seorang juru parkir yang mangkal di kawasan Jl. MT. Haryono, Agus Wibakso mengaku belum terbiasa menggunakan aplikasi parkir ini. Meski telah disosialisasikan dan diberi pelatihan oleh Dinas Perhubungan, namun tetap saja Agus merasa sedikit kesulitan saat menggunakan aplikasi.


"Ini saya kan sudah rabun jmuga matanya kalau lihat HP agak su7sah, makanya agak kesulitan juga menggunakan aplikasi ini," kata Agus.


Agus mengatakan jika memang masyarakat belum banyak mengetahui tentang adanya parkir elektronik ini. Bahkan tak jarang masyarakat yang kabur sebelum membayar parkir karena jukir masih melayani pembayaran warga lain.


"Ini kan butuh waktu kalau pakai aplikasi gini, sinyalnya harus bagus, jadi kadang ada yang sudah kabur duluan, ya saya rugi," keluhnya.


Selama satu jam memarkir, Agus menyebut sudha ada sekitar 8 transaksi yang sudah masuk ke aplikasinya. Namun, untuk pendapatannya, nantinya Agus akan mendapatkan uang pada malam harinya yang langsung ditransfer ke rekening miliknya setelah dipotong dari Pemkot Semarang, sehingga Agus akan menerima sebesar 40 persen dari total nominal parkir yang terbayarkan.


"Nanti pulang gak bawa uang tunai, ditransfer nanti malamnya," ujarnya.