Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Semarang berupaya menggandeng komunitas pecinta hewan atau pihak ketiga untuk bisa melakukan sterilisasi hewan-hewan liar yang ada di Kota Semarang.
- Wali Kota Salatiga : Veteran Merupakan Penunjuk Arah Pemuda Berjalan Selaras Koridor Kebangsaan
- Menhub Budi Karya : Semua Moda Transportasi Harus Terintegrasi
- Hendi Ingatkan Anggaran Pemerintah Bukan Bancakan
Baca Juga
Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur mengatakan adanya keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia (SDM) untuk melakukan sterilisasi hewan liar membuat pihaknya harus menggandeng pihak ketiga. Sterilisasi dilakukan agar hewan liar di Kota Semarang tidak semakin banyak.
“Sterilisasi ini dilakukan untuk mencegah kehamilan pada hewan betina,” kata Hernowo, Jumat (4/8).
Hernowo mengatakan tidak hanya hewan betina saja yang bisa dilakukan sterilisasi namun hewan jantan juga bisa dilakukan agar tidak bisa membuahi. Untuk melakukan sterilisasi dibutuhkan dana sekitar Rp 1,3 juta - Rp 1,5 juta untuk satu kucing.
“Dana segitu baru untuk operasi sterilisasinya saja. Nanti setelah disterilisasi kan perlu perawatan yang butuh biaya perawatan juga,” bebernya.
Ia mengakui jika di luaran banyak sekali kucing liar yang perlu disterilisasi. Sehingga pihaknya bekerjasama dengan pihak ketiga untuk melakukan sterilisasi.
Pihak ketiga yang digandeng misalnya relawan atau komunitas hingga himpunan yang bergerak dalam upaya sterilisasi hewan liar di Kota Semarang.
“Seperti organisasi Let's Adopt Indonesia, DMFI, PDAI, dan lainnya. Biasanya mereka mengadakan saat hari peringatan, ultah PDAI, bulan rabies. Dalam waktu dekat, kami akan lakukan kegiatan vaksinasi dan sterilisasi," tuturnya.
Hernowo menyampaikan saat ini yang perlu ditekankan adalah kesadaran masyarakat untuk bisa bertanggungjawab dengan hewan peliharaannya masing-masing. Sehingga nantinya tidak semakin banyak hewan liar yang ada di Kota Semarang.
Sementara untuk program vaksinasi, pihaknya memberikan secara gratis. Jika vaksin habis maka Pemkot akan meminta jatah vaksin kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
“Vaksin ini juga bagian dari Jawa Tengah bebas rabies. Kalau vaksin itu gratis di Puskewan tapi kalau sterilisasi di Puskewan belum bisa,” tandasnya.
- Jateng Setuju Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik
- Ganjar Pranowo Pastikan Program Bantuan Sosial Disalurkan Ke Masyarakat
- Dinkes Karanganyar Siapkan 2000 Dosis Vaksin Moderna untuk Peserta Tes CASN